AS Bantah Klaim Kemenangan Rusia di Mariupol Ukraina

Klaim tersebut dibantah tegas oleh Amerika Serikat (AS). Menurutnya, pasukan Ukraina masih berada di Mariupol Ukraina.

Riki Chandra
Jum'at, 22 April 2022 | 15:22 WIB
AS Bantah Klaim Kemenangan Rusia di Mariupol Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin. [Pixabay/DimitroSevastopol]

Ukraina memperkirakan sudah puluhan ribu warga sipil yang meninggal di Mariupol. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Palang Merah mengatakan jumlah korban jiwa itu mencapai sedikitnya ribuan orang.

Para petempur Ukraina masih berada di kompleks baja Azovstal --salah satu fasilitas terbesar metalurgi di Eropa. Luasnya mencapai 11 kilometer persegi dan memiliki sejumlah gedung ukuran raksasa, ruang bawah tanah, dan terowongan.

Wali Kota Mariupol Vadym Boichenko, mengatakan pada Kamis bahwa hanya Putin yang bisa menentukan nasib 100.000 warga sipil yang terkepung di kota itu.

"Penting untuk dipahami bahwa masih ada orang-orang bernyawa di sana, nasib mereka berada di tangan hanya satu orang --Vladimir Putin. Dan kematian yang akan terjadi sekarang, juga ada di tangan dia," kata Boichenko dalam wawancara.

Baca Juga:Minta Tambahan Investasi Perubahan Iklim, Menkeu AS: Reformasi Bank Dunia dan IMF!

Deputi Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuck mengatakan 1.000 warga sipil serta 500 prajurit yang terluka perlu segera dibawa keluar dari kompleks baja tersebut.

Ia menuding pasukan Rusia bersalah karena tidak membuat koridor aman, yang menurutnya sudah disepakati.

Moskow mengatakan Rusia telah membawa 140.000 warga sipil keluar dari Mariupol dalam gerakan evakuasi kemanusiaan.

Kiev mengatakan beberapa di antara para warga tersebut disuruh keluar secara paksa dari Mariupol. Tindakan seperti itu terhadap mereka bisa dianggap sebagai kejahatan perang. (Antara/Reuters)

Baca Juga:aespa Beri Spoiler Judul Lagu Baru yang Akan Mereka Tampilkan di Coachella

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini