SuaraSumut.id - Pria yang sempat ribut dengan petugas parkir dan mengancam akan mematahkan leher Wali Kota Medan Bobby Nasution ditangkap polisi.
Pria bernama Rizkan Putra itu mengaku tidak tahu sosok Bobby yang namanya dibawa-bawa petugas parkir.
Ia mengira jika Bobby itu preman. Namun dirinya tidak menduga bahwa Bobby yang dimaksud adalah Wali Kota Medan.
"Saya sebelumnya tidak pernah tahu namanya Pak Bobby. Dalam benak saya Pak Bobby yang dia maksud itu mungkin saya kira itu preman," katanya, Senin (25/4/2022).
Baca Juga:Arti 4 Level Status Gunung Berapi yang Ada di Indonesia, Apa Bedanya?
Rizkan mengaku saat peristiwa itu terjadi sebenarnya dirinya takut.
"Sebenarnya saya takut, karena saya pendatang, makanya saya kayak gitu pak," ujarnya.
Rizkan yang memakai baju oranye kemudian meminta maaf kepada Bobby.
"Saya minta maaf kepada Pak Bobby khususnya, karena saya sudah berkata-kata kasar," katanya.
Rizkan menjelaskan kronologi peristiwa yang akhirnya viral tersebut. Ia mengaku bukan tidak mau membayar parkir. Namun dirinya mau membayar parkir secara tunai atau cash.
Baca Juga:Hadapi Man City, Real Madrid Kemungkinan Tanpa Casemiro dan David Alaba di Etihad
"Saya mau bayar parkir tapi cash. Saya takut waktu itu tangan dia masuk ke dalam dashboard mobil. Gak ada sapa-sapa langsung minta e-Toll. Sepengatahuan saya kartu e-Toll bisa terkuras saldonya," ujarnya.
Ia lalu meminta pembayaran secara tunai. Kemudian disepakati pembayaran Rp 5 ribu.
"Saya gak berani, makanya berinisiatif membayar dengan cash. Petugas parkir bilang boleh kita bayar cash tapi Rp 5 ribu. Karena dia minta Rp 5 ribu gak apa-apa, daripada pakai e-toll," jelasnya.
Ia kemudian memberi yang diminta petugas parkir. Namun, petugas parkir kembali dan meminta pembayaran secara elektronik. Hal itu yang membuatnya menjadi emosi dan mengeluarkan kata-kata kasar.
Diketahui, Rizkan ditangkap setelah viral video menyebut akan mematahkan leher Bobby Nasution. Rizkan ditangkap bukan karena perkataannya, melainkan karena diduga telah melukai petugas parkir.