SuaraSumut.id - Sedikitnya empat harimau Sumatera terdata berkeliaran di pemukiman warga. Hal ini diduga karena pakan di dalam kawasan TNGL tidak lagi memadai.
Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III, BBNTGL Ruswanto mengatakan, kurangnya ketersediaan pakan di dalam kawasan TNGL merujuk dari hasil monitoring satwa liar pada Maret dengan luas area sepanjang 24 km x 10 m (24 Ha).
"Pakan tidak memadai itu kita ketahui saat melakukan monitoring. Jadi hal ini salah satu faktor masuknya harimau Sumatera ke pemukiman warga," katanya melansir Digtara.com--jaringan Suara.com, Senin (16/5/2022).
Ruswanto mengatakan, tim smart akan turun untuk memonitoring ketersediaan pakan, khususnya babi hutan yang biasa kerap kali menjadi mangsa harimau.
"Merujuk ke hasil monitoring satwa, hanya menemukan 4 tanda keberadaan babi hutan di dalam kawasan," katanya.
Baca Juga:Kelopak Mata Sering Gatal? Berikut 5 Cara Efektif Untuk Mengatasinya
Hasil monitoring ini diharapkan dapat menjawab sebagian pertanyaan terkait banyaknya konflik yang terjadi di sekitar kawasan TNGL tersebut.