Harimau Sering Muncul di Perkebunan, Warga Madina Resah

Diantaranya melakukan sosialisasi, pemasangan kamera trap dan membuat dentuman untuk menghalau satwa tersebut.

Suhardiman
Kamis, 14 Juli 2022 | 14:32 WIB
Harimau Sering Muncul di Perkebunan, Warga Madina Resah
Ilustrasi harimau sumatera. (Shutterstock)

SuaraSumut.id - Warga di Desa Pagur Kecamatan Panyabungan Timur, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara dibuat resah. Pasalnya, belakangan ini muncul harimau di areal perkebunan warga.

Sekretaris Desa Pagur, Muhammad Taqwa mengaku, dalam dua pekan terakhir sudah tiga kali harimau muncul di areal perkebunan tersebut.

"Dalam dua pekan ini tercatat sudah tiga kali terlihat oleh warga. Yang pertama pada Rabu (27/6) pagi, kemudian pada Rabu (6/7) sore dan terakhir, Rabu (13/7)," katanya melansir Antara, Kamis (14/7/2022).

Kemunculan harimau pertama kali dilihat warga bernama Lahuddin wilayah Banjar Paran Bira atau sekitar 3 KM dari perkampungan warga. Saat itu Harimau tersebut hendak melintas.

Baca Juga:Siapa Bonge Remaja Bojonggede yang Digadang-gadang Jadi 'Penguasa' Sudirman?

Kemudian di daerah Banjar Namumbang atau sekitar 4 KM dari areal pemukiman warga. Dan ketiga kalinya di daerah Simpang Pagur.

Kehadiran harimau membuat warga resah dan ketakutan. Apalagi mayoritas mata pencaharian warga di desa itu merupakan petani kebun.

"Dengan sering munculnya Harimau tersebut, sebahagian warga saat ini sudah takut untuk berusaha ke kebun. Meskipun begitu, sebahagian warga juga masih ada yang pergi ke kebun," katanya.

Plt Kasi Perlindungan Hutan dan Pemberdayaan Masyarakat, KPH VIII Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, Zulham Afandi mengaku, telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi kasus konflik harimau dengan manusia itu.

Diantaranya melakukan sosialisasi, pemasangan kamera trap dan membuat dentuman untuk menghalau satwa tersebut.

Baca Juga:Awali Lawatan Perdana Ke Timur Tengah, Presiden Biden Langsung "Senggol" Program Nuklir Iran

"Yang pertama, kami dari tim gabungan yang terdiri dari TNBG dan KPH dan masyarakat telah memasang dentuman untuk menghalau satwa itu. Kemudian, memasang kamera trap dibeberapa tempat yang kita anggap sebagai rute jalan Harimau," sebut Zulham.

Jika harimau masih mendekat ke perkampungan warga, kata Zulham, akan dilakukan pemasangan alat perangkap.

"Apabila dari langkah langkah ini sudah kita lakukan dan ternyata masih mendekat, maka proses selanjutnya kita pasang perangkap untuk di evakuasi, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh masyarakat setempat," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini