SuaraSumut.id - Warga di Sumatera Utara (Sumut) yang tergabung dalam Horas Bangso Batak (HBB) menggelar aksi solidaritas terkait meninggalnya Brigadir J.
Mereka menggelar aksi 1.000 lilin dan doa bersama. Setelah ini HBB akan menggelar aksi 1.000 hati nurani.
Demikian dikatakan Ketua Horas Bangso Batak (HBB) Kota Medan Tomson Marisi Parapat dikonfirmasi SuaraSumut.id, Senin (18/7/2022).
"Jika kasus Brigadir J tidak berjalan maksimal, kita akan menggelar aksi lebih besar bertajuk 1.000 hati nurani," kata Tomson.
Baca Juga:Rafathar Habiskan Rp 700 Ribu Tiap Hari buat Beli Skin Game Online!
Ia menjelaskan, HBB mendampingi tim kuasa hukum Brigadir J mendatangi Bareskrim Polri. Kedatangan mereka disebut untuk membuat laporan atas dugaan pembunuhan terhadap Brigadir J.
"Ketum kami sekarang sedang berada di Bareskrim. Iya (membuat laporan terkait dugaan pembunuhan berencana)," katanya.
Tomson menjelaskan, diduga ada kejanggalan di balik tewasnya Brigadir J tersebut.
"Kita lihat ada beberapa kejanggalan, banyak hal yang kita lihat," imbuhnya.
Pihaknya percaya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dapat mentuntaskan kasus ini secara terang benderang.
"Kami percayakan terhadap tim kuasa hukum yang saat ini sedang berjalan, mudah-mudahan dapat titik terangnya," jelasnya.
Sebelumnya, warga menggelar aksi 1.000 lilin dan doa bersama untuk Brigadir J. Aksi dilakukan di Tugu Raja Nabarat Jalan Raja Johannes Hutabarat, Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) dan Taman Makam Pahlawan Jalan Sisingamangaraja Medan, pada Minggu (17/5/2022) malam.
Diketahui, peristiwa baku tembak antara dua anggota polisi di rumah Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Ferdy Sambo, menjadi perhatian publik karena kematiannya dirasa janggal.
Menurut Polri, Brigadir J tewas setelah tertembus peluru koleganya Bharada E, usai mereka berdua saling tembak menggunakan senjatanya masing-masing.
Kontributor : M. Aribowo