Tragis! Bandar Narkoba Tembak Mati Perwira Polisi, Kepalanya Dipenggal

Seorang kepala polisi di Meksiko ditembak mati oleh anggota kartel narkoba beberapa jam setelah dilantik. Bahkan, kepala perwira polisi itu dipenggal.

Riki Chandra
Sabtu, 13 Agustus 2022 | 20:19 WIB
Tragis! Bandar Narkoba Tembak Mati Perwira Polisi, Kepalanya Dipenggal
Ilustrasi garis polisi. (Shutterstock)

SuaraSumut.id - Seorang kepala polisi di Meksiko ditembak mati oleh anggota kartel narkoba beberapa jam setelah dilantik. Bahkan, kepala perwira polisi itu dipenggal.

Nama kepala itu Juan Miguel Silva Alvarado. Dia tewas setelah kepalanya diledakkan anggota kartel narkoba saat berpatroli di bar.

Mengutip SuaraSumbar.id yang melansir Daily Mail, Sabtu (13/8/2022), Miguel dikenal sebagai mantan petinju. Dia tewas ditembak anggota kartel narkoba Sinaloa.

Kartel narkoba Sinaloa dikenal menakutkan di Meksiko. Kartel itu pula yang merintis menggunakan terowongan bawah tanah di wilayah perbatasan AS - Meksiko untuk mengirimkan barang haram.

Baca Juga:16 Perwira Polri Dimasukkan Tempat Khusus Sebab Langgar Etik Tidak Profesional Dalam Kasus Brigadir J

Setelah tewas ditembak, anggota kartel itu memenggal kepala Miguel. Belakangan, foto-foto mayat Miguel yang sudah dipenggal di pinggiran jalan pada 6 Agustus dekat kantor kejaksaan negeri Siloloa di Culiacan, viral di media-media sosial.

Juan Miguel diserang saat dia dikawal oleh dua mobil patroli, menurut El Financiero. Seusai penembakan, anggota kartel diduga mengambil senjata polisi dan meninggalkan lokasi.

Senjata mereka ditemukan beberapa jam kemudian di sebuah jembatan, termasuk sebuah senapan, yang mungkin digunakan untuk membunuh Juan Miguel.

Juan Miguel Alvarado ditunjuk sebagai Wakil Sekretaris Keamanan Publik Kota Sinaloa beberapa jam sebelum dia dibunuh.

Gubernur Sinaloa, Rubén Rocha Moya, mengatakan bahwa dia 'menyesali' kematian Alvarado. Menurut data Causa en comun, setidaknya tiga petugas telah tewas di negara bagian tahun ini.

Baca Juga:Update Kasus Pembunuhan Brigadir J: 16 Perwira Polisi Ditempatkan ke Tempat Khusus

Kartel di Sinaloa dibentuk pada akhir 80-an, dengan kelompok yang diyakini sebagai pemasok utama heroin, kokain, sabu, MDMA, dan fentanil ke AS.

Serangan pembunuhan terbaru terjadi setelah serangkaian kekerasan kartel yang membuat Meksiko terguncang.

Setidaknya 11 orang dibunuh oleh gangster di Tijuana awal bulan ini antara 31 Juli dan 1 Agustus.

Zeta melaporkan bahwa tiga pria ditembak mati, yakni Cristian Alexis Luna (27), Ricardo Aguirre Rodríguez (25), dan Gary Michael (31).

Di tempat kejadian ada lebih dari 30 kotak peluru, banyak dari pistol kaliber 9mm. Dua mobil rusak akibat tembakan di lokasi kejadian. Para penyerang diyakini telah meninggalkan tempat kejadian dengan sebuah truk.

Di tempat lain, satu orang tewas setelah berkelahi di luar bar dan mayat lainnya ditemukan di sebuah bukit dekat sekolah.

Laporan mengatakan bahwa kepala yang dipenggal ditemukan di sebelah tubuh yang diborgol dan dibungkus terpal.

Menurut laporan, peringatan dari pembunuh ditemukan tertulis dengan tinta hitam di karton di sebelah mayat.

Pada bulan Juli, polisi menemukan setidaknya tiga korban pembunuhan tanpa kepala di Juarez.

Polisi mengatakan kepada Border Report bahwa pada 13 Juli, satu mayat tanpa kepala ditemukan terbungkus selimut. Itu telah dimasukkan ke dalam kantong plastik dan ditinggalkan di pinggir jalan.

Menurut polisi, sebagian besar pembunuhan terkait narkoba. Jumlah pembunuhan telah meroket di Juárez, dengan setidaknya 1.200 kasus pembunuhan dilaporkan pada tahun 2018.

Kota ini telah menyaksikan setidaknya 400 pembunuhan tahun ini. Itu terjadi beberapa minggu setelah kepala yang dipenggal dan mayat hangus dari 15 pria dan wanita ditemukan di resor perbatasan Tijuana.

Sisa-sisa hangus dua orang ditemukan di dekat pabrik Jacuzzi dan tubuh yang membusuk ditemukan di bagasi mobil.

Penemuan mengerikan lainnya ditemukan di dalam karung, dengan kepala seorang wanita dan kaki wanita lainnya ditemukan.

Dengan penemuan mengerikan itu ada catatan yang berbunyi: 'Ini untuk semua bajingan yang mendukung momok di Playas, sudah ada pemerintahan baru: La Menchiza.'

Sementara itu, pihak berwenang Meksiko mengklaim bahwa sebuah kartel membunuh dua pendeta di sebuah gereja dan mencuri tubuh mereka pada bulan Juni.

Para imam Katolik Jesuit Javier Campos Morales, 79, dan Joaquín César Mora Salazar, 80, ditembak mati.

Mereka mencoba membantu pemandu wisata mereka, Pedro Eliodoro Palma, ketika mereka terbunuh. Palma bersembunyi di gereja untuk melindungi dirinya dari geng narkoba.

Menurut kantor kejaksaan negara bagian di Chihuahua, mayat ketiga pria itu kemudian dibawa pergi oleh sekelompok pria di belakang sebuah truk pikap.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini