SuaraSumut.id - Hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo semakin unggul dibandingkan bakal capres lainnya menjelang kontestasi Pilpres 2024.
"Dalam semua simulasi, Ganjar unggul atas semua tokoh yang potensial maju sebagai capres pada pemilihan umum mendatang," kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani saat memaparkan hasil survei yang bertajuk "Kecenderungan Elektabilitas Calon Presiden", dikutip dari Antara, Senin (22/8/2022).
Menurutnya, dalam pertanyaan terbuka atau "top of mind", dimana responden menyebutkan nama calon presiden yang mereka dukung secara spontan, Ganjar menempati urutan pertama dengan dukungan 17,6 persen.
Disusul nama Prabowo Subianto 12,6 persen, Joko Widodo 12,5 persen, Anies Baswedan 9,1 persen, Ridwan Kamil 4,3 persen, dan nama-nama lain di bawah 2 persen.
Baca Juga:Capres 2024 Ideal Versi Surya Paloh: Konsisten Antara Ucapan Dan Perbuatan
"Masih ada 32,4 persen warga yang belum menyebutkan nama calon pada pertanyaan terbuka ini," ujarnya.
Deni menjelaskan bahwa dukungan spontan untuk Gubernur Jawa Tengah ini mengalami penguatan. Dari Maret 2021 ke Agustus 2022 dukungan spontan kepada Ganjar naik dari 6,1 persen menjadi 17,6 persen.
Sementara dukungan kepada Prabowo tidak banyak berubah dari 13,4 persen menjadi 12,6 persen, dan Anies cenderung naik dari 5,4 persen menjadi 9,1 persen.
Dalam format pertanyaan semi terbuka dengan daftar 43 nama dan responden bisa menyebutkan nama lain di luar itu, Ganjar mendapat dukungan 25,5 persen, disusul Prabowo 16,7 persen, Anies 14,4 persen, Ridwan Kamil 6 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 3,8 persen, dan nama-nama lain di bawah 3 persen. Masih ada 15,1 persen yang tidak tahu atau belum menjawab.
Pada simulasi semi terbuka, kata Deni, Ganjar juga mengalami peningkatan suara yang sangat signifikan, dari 8,8 persen pada survei Maret 2021 menjadi 25,5 persen pada Agustus 2022.
Baca Juga:Survei Capres Terbaru: Elektabilitas Ganjar Pranowo Tertinggi, Anies Baswedan Ungguli Prabowo
Sementara Prabowo cenderung melemah dari 20 persen menjadi 16,7 persen di periode yang sama. Anies sedikit menguat dari 11,2 persen menjadi 14,4 persen.
"Dalam simulasi pilihan tertutup terhadap 3 nama, Ganjar mendapat dukungan terbanyak 32 persen, disusul Prabowo 30,8 persen, dan Anies 21,9 persen. Ada 15,3 persen yang belum menjawab," papar Deni.
Dari Mei 2021 ke Agustus 2022, tambah dia, dukungan kepada Ganjar naik dari 25,5 persen menjadi 32 persen, sementara Prabowo cenderung turun dari 34,1 persen menjadi 30,8 persen, dan Anies cenderung melemah atau stabil dari 23,5 persen menjadi 21,9 persen.
Dari data ini, Deni menyimpulkan bahwa Ganjar Pranowo adalah tokoh yang paling potensial dalam Pilpres mendatang.
"Dukungan kepadanya terus naik, dan dalam survei terakhir (Agustus 2022) ia unggul atas nama-nama lainnya," ucap Deni.
Lebih jauh Deni menyatakan bahwa kenaikan dukungan signifikan pada Ganjar setidaknya karena tiga faktor.
Pertama, Ganjar konsisten menjadi tokoh yang lebih disukai dibanding lawan-lawannya yang kompetitif.
"Ada 83 persen dari yang tahu mengaku suka pada Ganjar Pranowo. Angka ini stabil dalam satu setengah tahun terakhir," tuturnya.
Sementara kedisukaan pada Prabowo nisbi lebih rendah dan cenderung melemah. Dari yang tahu, hanya 71 persen yang mengaku suka pada Prabowo atau menurun dari 75 persen pada Maret 2021. Sedangkan tingkat kedisukaan pada Anies sebesar 74 persen atau menurun dari 77 persen pada Maret 2022.
Kedua, kedikenalan Ganjar secara perlahan terus naik. Pada survei Maret 2021, Ganjar baru dikenal sekitar 54 persen warga.
"Angka ini naik signifikan menjadi 71 persen pada Agustus 2022. Sementara kedikenalan Prabowo sudah maksimal, sekitar 96 sampai 98 persen dalam satu setengah tahun terakhir. Anies juga demikian, dikenal 81 persen pada Maret 2021 menjadi 85 persen pada Agustus 2022," ucap Deni.
Ketiga, kedekatan dan interaksi Ganjar dengan Joko Widodo beberapa kali belakangan ini memindahkan dukungan pada Jokowi ke Ganjar Pranowo.
Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 5-13 Agustus 2024. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden. Response rate sebesar 1053 atau 86 persen. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).