SuaraSumut.id - Santri Pondok Pesantren Darul Quran Lantaburo, Cipondoh, Tangerang, berinisial RAP (13), tewas usai dikeroyok belasan orang temannya.
Kabar meninggalnya RAP tersebut lantas dikaitkan dengan Ustaz Yusuf Mansur. Sebab, sang ulama diketahui pemilik dari Pondok Pesantren bernama Darul Quran.
Ustaz Yusuf Mansur kemudian memberikan klarifikasi. Ayah Wirda Mansur ini mengatakan pondok pesantren tersebut bukanlah miliknya.
"Bukan pesantren kami dan bukan santri kami," kata Ustaz Yusuf Mansur di Instagram Story, dikutip dari Suara.com, Rabu (31/8/2022).
Baca Juga:Remaja Tewas Dikeroyok di Pesantren Darul Quran, Begini Kata Ustaz Yusuf Mansur
Ustaz Yusuf Mansur melanjutkan, meski peristiwa itu bukan terjadi di tempatnya, da'i 45 tahun itu turut merasakan duka mendalam.
"Walaupun bukan pesantren sendiri, tapi rasanya kayak satu badan," kata Ustaz Yusuf Mansur.
Melalui postingan itu pula, lelaki bernama lengkap Jam’an Nurchotib Mansur ini memberikan doa. "Keprihatinan, kepedulian, bantuan, doa-doa kita berikan seberapa yang kita bisa. Dengan izin Allah," ucapnya.
Sebagai informasi, peristiwa pengeroyokan terjadi pada Sabtu (27/8/2022). Pengeroyokan santri ini diduga terjadi karena korban dianggap tidak sopan dengan seniornya.
"Korban dianiaya oleh para pelaku karena diprovokasi pelaku yang berinisial Al. Dia merasa tersinggung karena si korban membangunkan senior menggunakan kaki," kata Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho saat dikonfirmasi, Senin (29/8/2022).
Baca Juga:Santri Darul Quran Meninggal Dikeroyok, Ustaz Yusuf Mansur Beri Klarifikasi
Usai insiden pengeroyokan, RAP sempat dilarikan ke RS Sari Asih Cipondoh, Kota Tangerang untuk mendapatkan perawatan. Namun korban dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.
12 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Penanganan kasus pengeroyokan santri tersebut kini ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota untuk penyelidikan lebih lanjut.