SuaraSumut.id - PSMS Medan mengaku kecewa atas apa yang terjadi di Stadion H Murthala, Banda Aceh, hingga membuat laga melawan Persijara Banda Aceh dibatalkan, Senin (5/9/2022).
Manajer PSMS, Mulyadi Simatupang mengatakan, pihaknya kecewa karena persiapan tim menjadi sia-sia.
"Yang pasti sikap PSMS kecewa, karena kami berharap dapat bertanding sesuai jadwal. Tentunya setelah kehilangan dua poin di kandang Cimahi, kita memasang target mengambil poin agar kita tetap bisa bersaing," katanya dalam keterangannya kepada wartawan.
Mulyadi menilai persiapan panitia kurang sehingga persoalan lampu padam tidak dapat diselesaikan.
Baca Juga:Update Covid Jakarta 5 September: Positif 992, Sembuh 1,832, Meninggal 4
"Di satu sisi, kita memahami Persiraja ini persiapannya kurang. Tapi melihat kejadian yang tadi, ini benar-benar saya menilai ketidaksiapan dari tuan rumah menyelenggarakan pertandingan dengan PSMS. Alasannya mati lampu disebabkan habisnya minyak atau solar," ujarnya.
Mulyadi mengaku, pihaknya akan melakukan protes tertulis atas apa yang telah terjadi di stadion tersebut.
"Jadi sudah kita sampaikan, sesuai dengan regulasi 2 x 30 menit kami tunggu, tidak juga dapat hidup (lampu), maka wasit memutuskan dibatalkan. Kita mengajukan protes tertulis kepada komisi pertandingan dan menurut mereka ini satu jam setelah dibatalkan akan dilaporkan ke LIB untuk mendapat arahan selanjutnya," ungkapnya.
Diketahui, komisaris PT. Kinantan Medan Indonesia (KMI) yang menaungi PSMS, Edy Rahmayadi juga sempat hadir di stadion.
Namun karena lampu tak kunjung menyala, Gubernur Sumut ini memutuskan meninggalkan stadion, sebelum terjadinya aksi pembakaran tersebut.
Baca Juga:Bahan Pokok Makin Mahal Imbas Kenaikkan BBM, Pedagang Pasar: Dagangan Sepi, Pembeli Pada Kabur