Ledakan Tambang Batu Bara di Turki Tewaskan 41 Pekerja, 10 Orang Luka-luka

Sebanyak 41 orang pekerja tewas dan 10 lainnya terluka dalam insiden ledakan di tambang batu bara yang terletak di sebelah utara Turki.

Riki Chandra
Senin, 17 Oktober 2022 | 14:59 WIB
Ledakan Tambang Batu Bara di Turki Tewaskan 41 Pekerja, 10 Orang Luka-luka
Tambang batu bara di Provinsi Bartin, Turki, yang meledak pada 14 Oktober 2022. (Yasin AKGUL / AFP)

SuaraSumut.id - Sebanyak 41 orang pekerja tewas dan 10 lainnya terluka dalam insiden ledakan di tambang batu bara yang terletak di sebelah utara Turki.

Berdasarkan laporan BBC, otoritas setempat telah mengonfirmasi bahwa 41 pekerja tewas dalam insiden yang terjadi pada Jumat (14/10/2022).

Menteri Dalam Negeri, Suleyman Soylu, menambahkan bahwa 10 orang masih dirawat di rumah sakit, sementara satu orang lainnya telah diizinkan pulang.

Sekitar 110 orang dilaporkan berada di dalam tambang pada saat ledakan terjadi, dan hampir setengahnya berada di kedalaman lebih dari 300 meter

Baca Juga:Tambang Batu Bara Meledak di China, 15 Orang Tewas

Menteri Soylu sebelumnya mengatakan bahwa 58 pekerja berhasil diselamatkan atau menyelamatkan diri, dan penemuan mayat terakhir sekaligus mengakhiri operasi penyelamatan yang berlangsung selama lebih dari 20 jam usai ledakan terjadi.

Rekaman video yang beredar menunjukkan para penambang yang tampak kotor dan bermata merah, beserta dengan tim penyelamat, di sebuah fasilitas di Amasra, di pantai Laut Hitam.

Keluarga dan kerabat dari pekerja yang masih hilang juga terlihat menunggu di lokasi tambang.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, telah mengunjungi lokasi kejadian di Provinsi Bartin bersama dengan menteri lainnya. Ia juga memastikan orang terakhir yang hilang telah ditemukan tewas.

Pihak berwenang mengatakan, jaksa di Turki telah memulai penyelidikan mengenai penyebab ledakan. Indikasi awal menunjukkan ledakan itu disebabkan oleh firedamp (gas tambang), atau metana yang membentuk bahan eksplosif di tambang batu bara.

Baca Juga:Kasus Ledakan Tambang, Polisi Tangkap 18 Orang

Fenomena ini diyakini terjadi di kedalaman sekitar 300 meter. Menteri Soylu mengatakan bahwa pada saat itu, sekitar 49 orang tengah bekerja di zona "berisiko", antara 300 meter dan 350 meter di bawah tanah.

Menteri Energi, Fatih Donmez, mengatakan terdapat runtuhan di sebagian area tambang, tetapi tidak ada kebakaran, dan ventilasi bekerja dengan baik.

Wali kota Amasra, Recai Cakir, mengatakan banyak dari korban selamat menderita "luka yang serius".

Seorang pekerja yang berhasil menyelamatkan diri mengungkapkan, "Ada debu dan asap, dan kami tidak tahu persis apa yang terjadi."

Tambang itu sendiri dimiliki oleh perusahaan milik negara, Turkish Hard Coal Enterprises. (Sumber: Suara.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini