SuaraSumut.id - Kasus gagal ginjal akut tengah merebak di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Sumatera Utara (Sumut).
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan, sejauh ini total ada 241 kasus gagal ginjal akut di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 133 orang meninggal dunia.
Guna mengantisipasi hal itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meminta agar memaksimalkan pelayanan kesehatan di Posyandu hingga Puskesmas.
"Tingginya kasus ginjal akut pada anak-anak belakangan ini harus kita hadapi dengan melakukan upaya bersama melindungi anak-anak kita," kata Edy dilihat dari akun Instagram @edy_rahmayadi, Sabtu (22/10/2022).
"Sebagaimana yang pernah saya sampaikan saat bertemu dengan masyarakat, mari kita maksimalkan layanan kesehatanyang disediakan oleh pemerintah, seperti Posyandu, vaksinasi di Puskesmas atau Puskesmas Pembantu," sambungnya.
Edy mengaku telah meminta aparatur pemerintah terutama lurah, camat, kepala desa untuk lebih memantau kondisi masyarakat. Dia berharap semuanya dapat bersama-sama untuk mengatasi penyakit ini.
"Saya berharap, kita bisa saling bekerja sama untuk mengatasi permasalahan ini, dengan begitu kita sama-sama ikut berkontribusi dalam melindungi anak-anak dari bahaya penyakit gagal ginjal akut. Saya yakin kita dapat melewati ini bersama," jelasnya.
Hal senada dikatakan oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution melalui akun Instagramnya @bobbynst.
Bobby mengimbau kepada seluruh apotek untuk agar tidak menjual sementara obat-obatan berbentuk sirup. Hal ini karena sudah ditemukannya penyakit gagal ginjal akut di Medan.
Baca Juga:Ditetapkan Tersangka, Siswi Melahirkan di Bak Toilet Disdik Tulungagung Terancam 15 Tahun Penjara
"Kami imbau untuk sementara seluruh apotek di Kota Medan agar tidak menjual obat bebas atau obat bebas terbatas dalam bentuk syrup kepada masyarakat sampai adanya pengumuman resmi dari pemerintah sesuai dengan ketentuan dan undang-undang," tulisnya.