Oleh karena itu, kata Jokowi, hal semacam ini tidak boleh mendominasi kehidupan masyarakat.
"Media konvensional yang beredaksi semakin terdesak dalam peta pemberitaan. ang kedua keberlanjutan industri media konvesional juga menghadapi tantangan berat, saya mendengar banyak mengenai ini," jelas Jokowi.
Jokowi juga membeberkan bahwa sekitar 60 persen belanja iklan telah diambil oleh media digital terutama platform-platform asing
"Ini sedih lho kita," kata Jokowi.
Baca Juga:Viral Gegara Childfree, Terungkap Gitasav Dulu Bercita-cita Jadi Seorang Ibu dan Suka Anak Kecil
Menkominfo, kata Jokowi, baru saja mengajukan izin prakarsa mengenai rancangan perpres tentang kerja sama perusahaan platform digital dengan perusahaan pers untuk mendukung jurnalisme yang berkualitas.
"Tapi ada juga usulan lain rancangan Perpres tentang tanggungjawab perusahaan platform digital untuk mendukung jurnalisme yang berkualitas," ungkapnya.
Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD, Menteri Kominfo Johnny G Plate, Panglima TNI Yudo Margono, Kapolri Listyo Sigit, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, Ketua PWI Atal S Depari, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi para kepala daerah se-Indonesia, pelajar, mahasiswa, serta para tamu dan undangan lainnya.
Dalam acara tersebut juga diserahkan penghargaan pada tokoh pelopor pers dari Sumut diantaranya Dja Endar Moeda (tokoh pers perjuangan), Parada Harahap (tokoh pers perjuangan), Mohammad Said (tokoh pers perjuangan) Tuan Manullang (tokoh pers perjuangan), Ani Idrus (tokoh pers perempuan) dan Muhammad TWH (tokoh pers tiga zaman).
Kontributor : M. Aribowo
Baca Juga:Lesti Kejora dan Rizky Billar Tak Lagi Umbar Kemesraan di TV, Warganet: Jadi Terlihat Lebih Bahagia