SuaraSumut.id - Jumlah penduduk di Aceh Jaya, yang masih hidup di garis kemiskinan mencapai 3.080 Kartu Keluarga (KK).
"Hingga saat ini jumlah kemiskinan ekstrem di Aceh Jaya sekitar 3.080 KK," kata Pj Bupati Aceh Jaya Nurdin melansir Antara Senin (6/3/2023).
Pihaknya tidak akan menyerah untuk mengentaskan angka kemiskinan hingga mencapai target yang diharapkan yakni 0 persen pada 2024 mendatang.
Guna mencapai target tersebut, kata Nurdin, pemerintah akan berkonsentrasi pada pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan memaksimalkan seluruh Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) atau BUMdes.
Baca Juga:Stop Diskriminasi dan Kekerasan terhadap Perempuan!
Jumlah APBK Aceh Jaya tahun ini sekitar Rp 820 miliar dan yang dapat dialokasi untuk pembangunan hanya Rp 50 miliar saja. Artinya pembangunan (fisik) tidak bisa menjadi hal prioritas.
"Jadi mau kita bolak-balik bagaimanapun (APBK) sepertinya susah memprioritaskan pembangunan, disamping kita juga harus menurunkan angka kemiskinan ekstrem yang masih tinggi," jelasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Jaya selama periode 2017 sampai dengan 2020, persentase penduduk miskin di Aceh Jaya cenderung menurun.
Pada 2017 penduduk miskin Aceh Jaya mencapai 14,85 persen. Angka ini turun menjadi 12,87 persen pada Maret 2020.
Kenaikan penduduk miskin terjadi pada 2021 yaitu menjadi 13,23. Hal ini terjadi akibat pandemi Covid-19. Lalu, kembali menurun pada 2022 persen yakni menjadi 12,51 persen.
Baca Juga:Apple Blokir ChatGPT BlueMail, Analis: Silakan Protes...
Artinya, angka penduduk miskin di Aceh Jaya tidak tetap, yaitu pada 2017 mencapai 13,23 ribu orang, kemudian turun menjadi 12,85 ribu orang pada 2018.