Pemukiman Warga di Asahan Diserang Ulat Bulu, Warga Keluhkan Gatal hingga Muncul Bintik Merah

Sampai-sampai ada warga yang harus mengungsi ke kediaman keluarganya.

Suhardiman
Senin, 03 April 2023 | 16:22 WIB
Pemukiman Warga di Asahan Diserang Ulat Bulu, Warga Keluhkan Gatal hingga Muncul Bintik Merah
Pemukiman Warga di Asahan Diserang Ulat Bulu. [Ist]

SuaraSumut.id - Serangan ulat bulu terjadi di Desa Sei Nangka, Kecamatan Sei Kepayang Barat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut). Hal ini membuat 200 kepala keluarga (KK) resah. Sampai-sampai ada warga yang harus mengungsi ke kediaman keluarganya.

Al Khusairi Sitorus, Badan Pengawas Desa (BPD) Desa Sei Nangka mengatakan, serangan ulat bulu telah terjadi sejak 25 Maret 2023. Dugaannya, ulat bulu itu terbawa angin hingga hinggap di kediaman warga.

"Kemungkinan dibawa angin. Karena ulat bulu ini banyak di pohon berombang ini. Nah pas angin kencang, sepertinya ulat bulu itu menempel di rumah warga," jelas Khusairi Sitorus saat dihubungi suarasumut.id, Senin (2/4/2023).

Ulat bulu tersebut, kata khusairi, tidak hanya berada di bagian luar rumah, tetapi juga masuk ke dalam hingga ke kamar. Peristiwa itu juga memaksa warga untuk mengungsi. Teror ulat bulu ini juga menyebabkan warga gatal-gatal.

Baca Juga:5 Rekomendasi Bingkisan Lebaran yang Bermanfaat, Dijamin Unik dan Kekinian!

"Ada juga warga yang kena. Gatal-gatal. Tapi kalau ulat bulu inikan gatalnya satu hari aja bang," paparnya.

Untuk mengatasi hal itu, ia pun telah melaporkan situasi yang terjadi kepada lurah, camat hingga pihak Pemerintah Kabupaten Asahan.

Pihak Pemkab sudah merespons laporan itu dengan menurunkan tim ke Desa Sei Nangka. Tim yang turun telah melakukan penanganan dini dengan cara penyemprotan anti hama.

"Tadi sudah dilakukan penyemprotan oleh Tim BPBD Asahan yang turun bersama pihak terkait lainnya. Penyemprotan berlangsung sejak pukul 10 pagi hingga 12," ujar Al Khusairi Sitorus

Agar tidak terjadi lagi hal serupa, kata Khusairi, warga meminta agar pohon berombang yang diduga tempat bersarangnya ulat bulu untuk ditebang.

Baca Juga:Viral Video Siswa Indonesia Dikerubungi Siswi Jepang Bak Idola, Warganet: Gua Ngerasa Salah Negara

Langkah itu merupakan upaya lanjutan yang akan dilakukan jika cara penyemprotan gagal dan ulat bulu masih muncul.

Khusairi menduga tidak hanya Desa Sei Nangka saja yang mengalami teror ulat bulu. Karena ada beberapa desa lainnya yang juga terdapat pohon berombang.

Sementara itu, info yang diperoleh dari Camat Sei Kepayang Barat, Suwage, peristiwa serupa juga dialami Desa Sijawi-jawi. Ada 30 KK yang terdampak teror ulat bulu ini.

"Di Dusun III ada 100 KK, dan Dusun IV ada 140 KK yang terdampak di Desa Sei Nangka. Sedangkan di Dusun II Desa Sijawi-jawi, terdapat 30 KK," ungkap Suwage.

Ia juga menyatakan, warga sudah cukup lama hidup dengan hama ulat bulu. Bahkan, kini telah muncul penyakit gatal-gatal yang ditandai dengan munculnya bercak merah pada kulit.

"Sudah ada fasilitas kesehatan atau posko untuk layanan kesehatan gratis untuk penyakit gatal-gatal karena ulat bulu ini. Sehingga, bila sudah menemukan keluhan tersebut, segera membawa ke posko yang kami sediakan," katanya.

Kontributor : Budi warsito

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini