SuaraSumut.id - Tiga siswi SMA Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut), yang viral melakukan bully terhadap teman kelasnya berinisial A dikeluarkan dari sekolah.
"Iya, tiga orang siswi tersebut sudah dikeluarkan," kata Kepala SMA Negeri 1 Stabat Nano Prihatin saat dikonfirmasi SuaraSumut.id, Jumat (20/10/2023).
Nano menjelaskan tiga siswi itu dikeluarkan setelah pihaknya mendapatkan masukan dari orang tua korban yang meminta agar pelaku bully dikeluarkan.
"Untuk kasus hukumnya tidak dilanjutkan, keputusan dikeluarkannya tiga siswi ini oleh pihak sekolah juga sebagai pelajaran agar tidak tidak ada lagi kasus bully serupa," ungkapnya.
Baca Juga:Dianggap Tak Berharga, NFT Bisa Kembali Bernilai Tinggi Lewat Platform Ini
Informasi yang dihimpun, ketiga siswi yang dikeluarkan dari sekolah berinisial FDM, BNQ dan MS. Mereka duduk di kelas XII SMA.
Salah seorang siswi SMA berinisial FDM merupakan anak dari Kanit Turjawali Sat Samapta Polres Langkat, Iptu Boirin. Atas kejadian ini, Iptu Boirin menyampaikan permohonan maaf kepada korban.
"Saya berterima kasih kepada pihak keluarga A yang telah bisa memaafkan dengan komitmen kami seperti yang dibacakan tadi (pemecatan) kami sangat terima," katanya.
Iptu Boirin berharap agar kejadian ini tidak terjadi lagi di sekolah-sekolah di Sumut, khususnya di Langkat.
"(Menjadi) contoh agar tidak terjadi kedepannya lagi disekolah-sekolah Kabupaten Langkat," ungkapnya lewat rekaman video yang diterima.
Baca Juga:Adu Followers Twitter Tiga Capres 2024: Anies Berjaya, Ganjar Termiris
Tiga siswi bully temannya minta maaf
Aksi tiga siswi SMA yang membully temannya dan nyaris menangis saat jilbabnya ditarik di kelas meminta maaf. Video permohonan maaf itu diunggah di akun Instagram @memomedsos.
Dalam video mereka mengaku hanya bercanda dan tidak ada niat untuk membully termannya tersebut.
"Kami bermaksud mengklarifikasi atas beredarnya video yang beredar di media sosial. Video tersebut merupakan candaan saja dan tidak bermaksud membully teman saya," kata salah seorang siswi.
"Dengan ini saya memohon maaf kepada teman saya, kepada bapak kepala sekolah, bapak atau ibu guru dinas pendidikan dan terkhusus orang tua kami. Dengan ini kami berjanji tidak akan mengulangi mulai hari ini dan seterusnya," sambungnya.
Sebelumnya, video yang menunjukkan seorang siswi SMA di Kabupaten Langkat, menjadi korban bully beredar di media sosial (medsos).
Dilihat dari akun instagram @seputaran.binjai, Minggu (15/10/2023), terlihat korban saat itu sedang sibuk merapikan jilbabnya di dalam kelas didatangi beberapa siswi SMA yang memakai seragam coklat Pramuka.
Setelah mendekati, kedua siswi SMA tampak menarik jilbab di kepala korban. Bukan itu saja, teman sekelas korban juga memegang bagian vital korban di dadanya.
"Tolong dong ditindaklanjuti atas kelakuan siswi SMAN 1 Stabat atas kelakuannya, waktu diklarifikasi katanya bercanda emang ada bercanda seperti itu dan emang ada bercanda pegang bagian vital," tulis penjelasan dalam video.
Video perbuatan siswi SMA yang melakukan tindakan tidak senonoh ini dengan memegang bagian vital korban dan diduga melakukan bully kemudian beredar di medsos dan menjadi perhatian publik.
Kontributor : M. Aribowo