SuaraSumut.id - Sebanyak 10 ribu ton jagung impor diupayakan masuk ke Sumatera Utara (Sumut) akhir tahun 2023. Hal ini dikatakan oleh Pimwil Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu.
"Untuk alokasi ke Sumut 10 ribu ton dan diupayakan tiba pada akhir tahun ini," katanya melansir Antara, Kamis (16/11/2023).
Namun demikian, Arif mengaku belum dapat memastikan kapan persisnya jagung itu tiba. Pada tahap awal, jagung impor akan disalurkan terlebih dahulu ke wilayah Pulau Jawa.
"Tahap pertama ini diprioritaskan ke Jawa. Ini masih proses pengapalan awal," ujar Arif.
Arif menegaskan bahwa impor harus dilakukan demi mengendalikan harga jagung pakan.
Berdasarkan Panel Harga Bapanas, di Sumuy harga rata-rata jagung di tingkat peternak mencapai Rp 6.350 per kilogram. Pada seminggu terakhir, harganya berada di rentang Rp 6.210-Rp6.430 per kilogram.
Harga itu lebih tinggi dibandingkan harga acuan penjualan jagung di konsumen yang diatur pemerintah dalam Peraturan Bapanas Nomor 5 Tahun 2022 yakni Rp 5.000 per kilogram.
"Kalau harga pakan naik, harga daging ayam dan telur ayam akan ikut naik," ucap Arif.
Pada 11 Oktober 2023, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) menugaskan Bulog untuk mengimpor 500 ribu ton jagung pakan guna mengatasi defisit produksi pada kuartal IV 2023.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengaku rencana impor jagung pakan merupakan langkah strategis pemerintah untuk mengatasi fluktuasi harga jagung pakan agar nilainya terjaga di tingkat petani.
Pada Rabu 15 November 2023, 20 ribu ton jagung pakan impor asal Vietnam tiba di Pelabuhan Terminal Teluk Lamong, Surabaya.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengaku itu menjadi kedatangan perdana dari total 250 ribu ton jagung impor untuk tahap pertama.
"Ini merupakan kedatangan perdana dari penugasan tahap pertama sejumlah 250 ribu ton. Adapun total penugasan yang diberikan kepada Bulog sebanyak 500 ribu ton," jelasnya.