SuaraSumut.id - Pembangunan bandara Jenderal Besar Abdul Haris atau AH Nasution di Desa Sidojadi, Kecamatan Bukit Malintang, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut), sudah rampung dan kini tinggal menunggu peresmian jelang dioperasikan.
Berbagai tahap pra operasional telah dilakukan oleh kementerian perhubungan dan Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan (BBKFP). Salah satunya adalah dengan melakukan tes flight (uji terbang).
Uji terbang perdana telah dilaksanakan pada pada Kamis (21/3/2024) dan disaksikan oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah setempat, Kepala Bandara UPBU Aek Godang, Abdul Rozak, Kasatpel Bandara Jenderal Besar AH Nasution Doni Romandika.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Bandara Mandailing Natal, Agus Indrawan mengatakan, dalam uji terbang tersebut, Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan menggunakan pesawat terbang jenis Beechcraft Super Kings Air.
"Alhamdulillah uji terbangnya kemarin berjalan lancar. Biasanya penerbangan kalibrasinya berlangsung dari dua jam sampai empat jam. Kali ini kita di Madina penerbangan kalibrasinya hanya berlangsung satu jam," katanya, Sabtu (23/3/2024).
Menurutnya, penerbangan kalibrasi ini merupakan persyaratan wajib yang harus dilakukan pada bandara-bandara baru sebelum bandara tersebut dioperasikan. Hal ini dilakukan guna mengecek dan mengevaluasi bandara itu apakah sudah sesuai dengan standard atau tidak.
Dia menjelaskan, pada pengecekan itu semuanya memenuhi standard yang telah ditetapkan. Derajat sudut pendaratan hingga titik landingnya dinyatakan telah sesuai dengan yang sudah ditentukan.
"Ketika dilakukan penerbangan, Alhamdulillah bandara kita sudah siap dilandasi oleh pesawat perintis dan komersil," ujar Agus.
Dia melanjutkan, dengan suksesnya penerbangan kalibrasi itu Bandara Jenderal Besar AH Nasution saat ini masuk ketahap peresmian dan operasi. Peresmian bandara kebanggaan masyarakat Madina itu nantinya direncanakan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Untuk percepatan proses pengoperasian bandara sejumlah dokumen adminstrasi juga sudah disiapkan. Bahkan, sejumlah dokumen persyaratan seperti Aeronautical Information Publication (AIP) juga dinyatakan sudah terbit.
"Yang sedang dalam proses saat ini adalah Sertifikat Bandar Udara (SBU) dan Verifikasi fasilitas. Ketika administrasinya sudah selesai, efektif date bandara kita rencanakan pada tanggal 18 April 2024," jelas Agus.
Guna menjaga keberlangsungan konektivitas udara itu, Agus berharap Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal kedepan bisa memberikan dukungan dan kebijakan dalam hal meningkatkan demand penumpang sehingga aktivitas penerbangan domestik antar daerah berkelanjutan.
Semisalnya adalah adalah dengan memberikan subsidi penerbangan dan kebijakan menggunakan moda transportasi udara bagi ASN dan pegawai perusahaan bila melakukan perjalanan dinas ke Medan.
Untuk rute penerbangannya sendiri pihak Kementerian Perhubungan merencanakan tiga rute, yakni Mandailing Natal - Medan, Mandailing Natal - Pekan Baru dan Madina - Padang.
"Untuk rute yang kita rencanakan ada tiga rute. Namun, untuk yang potensial saat ini adalah Mandailing Natal - Medan. Untuk dua rute lagi tergantung demand penumpangnya, besar harapan kami maskapai penerbangan yang mengoperasikan pesawat setipe ATR-72 500/600 seperti Citilink, Wings Air dan lain-lain dapat melayani penerbangan dari dan menuju Mandailing Natal" jelas dia. (Antara)