Mitos dan Fakta Seputar Tabir Surya, Ahli Meluruskan Kesalahpahaman

Menurut dia, tabir surya berwarna merupakan pilihan terbaik untuk melindungi wajah dari dampak sinar UV.

Suhardiman
Kamis, 16 Mei 2024 | 16:11 WIB
Mitos dan Fakta Seputar Tabir Surya, Ahli Meluruskan Kesalahpahaman
Ilustrasi tabir surya. (Shutterstock)

SuaraSumut.id - Masih banyak yang menganggap penggunaan tabir surya tidak esensial untuk mencegah dampak paparan sinar matahari. Hal ini karena adanya kesalahpahaman tentang pemakaian tabir surya.

Melansir Antara, Kamis (16/5/2024), berikut penjelasan ahli dermatologi dari Amerika Serikat, dr. Kendall Egan soal mitos dan fakta seputar tabir surya yang perlu diketahui:

Mitos: Tabir surya bisa menyebabkan kanker

Fakta: Ini tidak benar. Penggunaan tabir surya yang tepat direkomendasikan oleh American Academy of Dermatology (AAD) untuk mencegah kanker kulit. Pilihlah tabir surya berspektrum luas dan tahan air dengan SPF 30 atau lebih.

"Tabir surya tidak menyebabkan kanker kulit. Namun, orang yang menggunakan tabir surya mungkin menghabiskan lebih banyak waktu di bawah sinar matahari, sehingga meningkatkan risiko kanker kulit," kata Egan.

Dirinya mengatakan bahwa paparan radiasi Ultra Violet (UV), yang dapat meningkatkan risiko kanker kulit, tidak sepenuhnya dapat dihindari dengan menggunakan tabir surya.

"Tabir surya tidak sepenuhnya memblokir radiasi UV," ujarnya.

Mitos: Tidak perlu pakai tabir surya saat cuaca berawan

Fakta: Radiasi UV tidak sepenuhnya dihadang oleh awan. Oleh karena itu, gunakan tabir surya setiap hari untuk perlindungan maksimal.

Mitos: SPF tinggi berarti tidak perlu mengaplikasikan ulang tabir surya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini