Manfaat Teh Jahe yang Menakjubkan untuk Kesehatan

Meskipun penelitian saat ini terbatas atau tidak meyakinkan, teh jahe tetap bisa menjadi pengobatan yang baik untuk dicoba.

Suhardiman
Selasa, 04 Juni 2024 | 17:02 WIB
Manfaat Teh Jahe yang Menakjubkan untuk Kesehatan
Ilustrasi teh jahe. [pixabay]

4. Membantu mengatur berat badan dan kadar gula darah

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi jahe memiliki efek menguntungkan pada berat badan dan pengelolaan gula darah. Efek panas pada jahe yang terasa dari aroma pedasnya, mampu membantu meningkatkan termogenesis atau produksi panas oleh tubuh, sehingga berdampak pada proses pembakaran lemak.

Termogenesis ini juga mambu meningkatkan pemecahan lemak untuk energi sehingga menghambat penyimpanan dan penyerapan lemak. Selain itu, jahe dapat membantu meningkatkan kontrol gula darah pada penderita diabetes tipe 2 dan obesitas dengan menurunkan kadar insulin puasa, hemoglobin A1C, dan trigliserida. Hemoglobin A1C merupakan indikasi kadar gula darah selama 2-3 bulan terakhir.

5. Meredakan nyeri dan peradangan

Penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam jahe yang disebut gingerol dan shogaol membantu mengurangi risiko peradangan. Orang-orang secara khusus mempelajari jahe karena pengaruhnya dalam menghilangkan rasa sakit akibat osteoartritis lutut.

Teh jahe juga dapat membantu meringankan kram menstruasi jika diminum pada awal menstruasi. Penelitian menunjukkan bahwa obat ini mungkin sama atau lebih efektif daripada obat pereda nyeri yang dijual bebas.

6. Melindungi otak

Para ilmuwan telah mempelajari efek perlindungan jahe terhadap stres oksidatif dan peradangan, yang merupakan dua faktor yang memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit degeneratif otak, seperti penyakit alzheimer.

Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa gingerol dan shogaol dapat memberikan perlindungan terhadap penurunan fungsi otak terkait usia karena sifat antioksidannya.

Penelitian tabung reaksi juga menunjukkan bahwa ekstrak jahe dapat meningkatkan kelangsungan hidup sel melawan betaamiloid, yaitu protein yang terkait erat dengan penyakit alzheimer yang dapat menyebabkan toksisitas pada sel otak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini