SuaraSumut.id - Kemarau yang melanda Gampong Kuta Bakdrien, Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), telah menyebabkan sebagian besar sumur warga mengalami kekeringan.
Adi, seorang tokoh masyarakat Kuta Bakdrien, melaporkan bahwa banyak warga mengandalkan air galon isi ulang untuk minum. Sedangkan untuk mandi, mencuci, dan memasak, mereka harus menggunakan air dari sungai yang debitnya terus berkurang.
"Jika tidak ada hujan dalam sepekan ke depan, dikhawatirkan sungai akan mengering sepenuhnya," katanya melansir Antara, Minggu (28/7/2024).
Sementara itu, Keuchik Ie Lhob, M Ali, menambahkan bahwa sumber air dari bak distribusi dan jaringan pipa yang selama ini diandalkan warganya juga mulai terbatas.
"Banyak rumah tidak lagi mendapatkan pasokan air bersih yang cukup," ucapnya.
BMKG memprediksi puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Abdya, akan terjadi pada Juli dan Agustus 2024.
Fenomena El Nino memperparah situasi dengan curah hujan yang sangat rendah dan suhu panas matahari yang meningkat.
Warga di beberapa gampong di Kabupaten Abdya mulai merasakan dampak kekeringan ini, dan pasokan air bersih menjadi terbatas.
Pemkab Abdya diharapkan segera mengambil langkah mitigasi untuk mengatasi krisis air dan membantu masyarakat yang terdampak, dan berharap semoga situasi segera membaik dan kebutuhan air untuk masyarakat dapat terpenuhi.