SuaraSumut.id - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly menyatakan sudah siap jika kena reshuffle dari Kabinet Indonesia Maju (KIM). Dirinya meminta menunggu terkait hal itu.
"Kita tunggu besok lusa (Senin 19 Agustus 2024)," kata Yasonna melansir Antara, Minggu (18/8/2024).
Menurut Yasonna, persoalan reshuffle merupakan kewenangan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Isu reshuffle adalah kewenangan sepenuhnya Presiden Indonesia. Am I ready or not? I am more than ready (apa aku siap atau tidak? Aku sudah sangat siap)," ujarnya.
Belakangan ini isu reshuffle kembali mencuat. Salah satu nama yang beredar dan terkena perombakan kabinet adalah Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly.
Sebelumnya, Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana menekankan pihaknya belum mendengar kabar tentang perombakan kabinet.
Hal itu disampaikan Yusuf menyoal beredarnya kabar akan dilakukannya perombakan Kabinet Indonesia Maju dalam waktu dekat.
"Kami belum mendengar tentang reshuffle kabinet. Bapak Presiden sudah sampaikan bahwa 'jika diperlukan'," jelasnya.
Yusuf mengatakan bahwa Presiden Jokowi memiliki hak prerogatif mengenai perombakan kabinet ini.
Presiden Joko Widodo sebelumnya juga menekankan bahwa perombakan kabinet hanya akan dilakukan jika diperlukan.
"Ya kalau diperlukan. Saya 'kan sudah ngomong dari dulu, kalau diperlukan. Saya masih punya hak prerogatif itu," ucapnya.
Saat ditanya lebih lanjut soal terkait kemungkinan menteri yang akan diganti, Jokowi enggan menjawab kabar itu. Dirinya kemudian melontarkan kembali pertanyaan kepada awak media soal dari mana isu tersebut berasal.
"Katanya siapa? Katanya siapa? Ya isu, enggak usah saya jawab, enggak usah saya jawab," katanya.