SuaraSumut.id - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melaporkan bahwa tiga ruas jalan dan satu unit jembatan di Gampong Padang, Kecamatan Terangun, Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh, putus total akibat diterjang banjir.
Bencana yang dipicu curah hujan tinggi itu terjadi pada Kamis (22/8/2024) malam. Menurut Plt Kepala Pelaksana BPBA, Fadmi Ridwan, hingga Jumat (23/8/2024), hujan masih terus mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Gayo Lues.
"Kondisi terakhir, hujan masih mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Gayo Lues," ujarnya.
Banjir di Gayo Lues ini menyebabkan kerusakan infrastruktur di Desa Padang, dengan tiga ruas jalan dan satu jembatan terputus total. Meski demikian, tidak ada korban jiwa atau pengungsi yang dilaporkan dalam kejadian ini. Tim BPBD Gayo Lues saat ini terus melakukan pemantauan dan pendataan terhadap warga terdampak banjir.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan bahwa sebagian wilayah Aceh, termasuk Gayo Lues, memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan.
BMKG juga mengimbau warga untuk waspada terhadap banjir yang dipicu oleh curah hujan tinggi. "Untuk wilayah yang mulai memasuki musim peralihan yaitu wilayah pesisir barat dan timur Aceh, serta wilayah tengah Aceh," kata Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM), Rafli.
Beberapa hari ke depan, BMKG memprediksi wilayah Aceh, termasuk Aceh Tengah dan Gayo Lues, berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir. Hal ini disebabkan oleh belokan angin dan daerah perlambatan kecepatan angin di Aceh, serta adanya Madden Julian Oscillation (MJO) yang berada pada fase dua menuju fase tiga, yang turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di wilayah barat Indonesia.
BMKG juga menyebut adanya anomali suhu muka laut yang hangat di perairan utara Aceh, yang dapat meningkatkan potensi penguapan dan menambah massa uap air, sehingga wilayah-wilayah di Aceh seperti Gayo Lues perlu tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan. (Antara)