SuaraSumut.id - Video seorang balita di Medan, Sumatera Utara (Sumut), diduga menjadi korban kekerasan pengasuh daycare viral di media sosial.
Dilihat SuaraSumut.id dari unggahan video akun instagram @cctv_medan, Rabu (9/10/2024), terlihat balita laki-laki itu sedang disuapin makan oleh pengasuh wanita.
Namun saat menyuapkan makan, pengasuh wanita itu tampak melakukan gerakan seperti mencubit ke arah dada dan pipi korban.
Dalam narasinya, pengunggah video menyampaikan kalau dugaan kekerasan terhadap anak ini terjadi di Murni Daycare, Jalan Abadi, Kecamatan Medan Sunggal.
"Kekerasan sudah terjadi berulang kali," tulis admin.
Sontak saja, begitu beredar video dugaan kekerasan terhadap anak di Medan ini seketika menjadi viral di media sosial (Medsos).
Ibu korban Cici (28) ketika ditemui SuaraSumut.id, tak pernah menyangka kalau anak yang dititipkannya ke Daycare malah menjadi korban kekerasan.
Ia menitipkan anaknya karena kesibukan sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta.
"(Mulanya) adik saya yang kirim video, pengiriman video mulai tanggal 19 September," katanya.
Saat pertama kali melihat video berisi dugaan tindak kekerasan tersebut, Cici masih menolerirnya karena menduga anaknya tidak mau makan.
"Saya kasih pengertian ke adik saya, mungkin anaknya gak mau makan, mungkin kesabaran pengasuhnya agak kurang," ucapnya.
Ternyata, kata Cici, kalau video yang merekam dugaan kekerasan tersebut tidak hanya terjadi sekali. Pada tanggal 1 Oktober 2024, adiknya kembali mengirim rekaman CCTV kekerasan.
"Nah yang puncaknya itu di tanggal 1 Oktober, setelah ngantar anak saya, dia cek CCTV (terhubung dari daycare ke handphone), mau lihat si uminya kasih makan, ternyata ada perlakuan yang kurang enak," katanya
Melihat video tersebut, Cici langsung bereaksi dengan meminta penjelasan dari owner Daycare.
"Adik saya langsung kirim videonya ke saya, dan saya langsung konfirmasi ke owner-nya, saya tanya gimana ini owner, kok pengasuhnya kasih makan seperti ini, mungkin di tanggal 19 saya gak ada sampaikan," jelasnya.
"Pihak ownernya konfirmasi nanti saya ke Daycare ketemu sama uminya. Uminya sudah dikasih SP3 dan si anak dipindahkan ke umi yang lain," sambungnya.
Cici mengatakan kalau anaknya juga mengalami memar di bagian dada dan pipi. Ibu korban lalu membuat laporan di Polrestabes Medan pada 2 Oktober 2024.
"Harapan untuk polisi semoga ditindaklanjuti lebih cepat. Untuk owner-nya agar dicek kembali atau pilihlah untuk pengasuh yang lebih berkualitas," tukasnya.
Sementara, Juni Azhari selaku pemilik dari Murni Daycare menegaskan pihaknya telah memberhentikan wanita pengasuh anak tersebut.
"Kalau pengasuhnya saya tidak tau dimana. Sudah kita keluarkan. Kalau kawan-kawannya masih kontak-kontak," cetusnya.
Juni mengaku tidak tahu persis mengapa pengasuh anak tersebut melakukan kekerasan terhadap korban.
"Kita juga bingung kenapa, dia kan ada pegang tiga anak, kenapa yang ini aja," tukasnya.
Kontributor : M. Aribowo