Kebut Pembangunan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan, Waktu Tempuh Binjai Dipangkas Jadi 40 Menit

Hutama Karya fokus mengebut Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan yang merupakan Seksi 3 dari Tol Binjai-Pangkalan Brandan sepanjang 58 Km.

Riki Chandra
Jum'at, 01 November 2024 | 20:02 WIB
Kebut Pembangunan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan, Waktu Tempuh Binjai Dipangkas Jadi 40 Menit
Pembangunan Jalan Tol Tanjung Pura – Pangkalan Brandan. [Dok.Antara]

SuaraSumut.id - PT Hutama Karya (Persero) terus mempercepat pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Kali ini, Hutama Karya fokus mengebut Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan yang merupakan Seksi 3 dari Tol Binjai-Pangkalan Brandan sepanjang 58 Km.

Hingga Oktober 2024, progres pembangunan tol sepanjang 18,9 Km ini sudah mencapai 98,79 persen, sementara progres pengadaan lahan mencapai 99,46 persen.

Pembangunan ini sejalan dengan komitmen pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto dalam menuntaskan JTTS untuk memperkuat konektivitas wilayah. Hal itu ditegaskan oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo.

"Insyaallah nyambung, pasti secepat-cepatnya lah," ungkap Dody, dikutip dari Antara, Jumat (1/11/2024).

Dengan rampungnya Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan, konektivitas di Sumatera Utara diharapkan meningkat pesat.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menuturkan bahwa kehadiran tol ini akan memangkas waktu tempuh dari Binjai ke Pangkalan Brandan dari 2 jam menjadi hanya 40 menit, menghemat 1 jam 20 menit perjalanan bagi pengguna jalan.

Selain fokus pada penyelesaian tepat waktu, Hutama Karya juga memastikan proyek ini memenuhi standar tinggi dalam hal kualitas dan keamanan.

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti gerbang tol, simpang susun, dan rest area untuk menunjang kenyamanan pengguna.

Hutama Karya juga mengimplementasikan teknologi mutakhir guna meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam konstruksi. Di antaranya adalah Building Information Modelling (BIM) untuk memvisualisasikan proyek secara menyeluruh dan Structural Health Monitoring System (SHMS) untuk memantau kondisi struktur jembatan secara real-time.

Selain itu, teknologi Atmos UAV Marlyn digunakan untuk pemetaan akurat dalam perencanaan konstruksi. Selama proses pembangunan, Hutama Karya menghadapi tantangan besar, termasuk melintasi jalur pipa gas alam.

Untuk mengatasi ini, dibangunlah struktur box tunnel yang melindungi pipa dari potensi tanah longsor. Tantangan pengadaan lahan juga diatasi melalui koordinasi aktif dengan berbagai pihak terkait agar proyek ini dapat berjalan lancar.

Hutama Karya berharap Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan tidak hanya memperkuat konektivitas, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Sumatera. Kini, masyarakat dapat menjangkau berbagai daerah seperti Aceh dengan lebih mudah dan cepat melalui jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun JTTS sepanjang ±1.235 km yang terdiri atas ruas tol operasi dan konstruksi. Beberapa ruas tol yang telah beroperasi meliputi Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, Tol Palembang-Indralaya, dan Tol Medan-Binjai.

Proyek ini diharapkan akan terus berkembang untuk mencakup lebih banyak wilayah, mendukung mobilitas dan konektivitas antarwilayah di Sumatera dan sekitarnya. (antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini