SuaraSumut.id - Satu unit mobil Toyota Avanza nomor polisi D 1217 SHJ masuk jurang di Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara (Sumut). Insiden kecelakaan tersebut terjadi pada Rabu 23 April 2025 sore.
Polisi yang mendapat informasi kejadian ini seketika turun ke lokasi untuk mengevakuasi korban. Namun, tiga orang penumpang mobil termasuk sopir belum ditemukan.
Kapolres Pakpak Bharat AKBP Pebriandi Haloho mengatakan pihaknya yang melakukan pencarian belum juga menemukan mobil korban.
Peristiwa kecelakaan lalu lintas (laka lantas) itu diduga disebabkan selip ban di Jalan Lintas Nasional Sidikalang-Subulussalam tepatnya di Km 45-46 Dusun Lae Ikan, Desa Tanjung Mulia.
"Mobil Avanza masuk ke jurang sedalam lebih kurang 70 meter yang di bawahnya terdapat sungai dan airnya mengalir deras. Tiga orang hilang," kata Pebriandi kepada SuaraSumut.id, Kamis 24 April 2025.
Pihaknya telah turun dan memerintahkan Kasat Lantas AKP Aswin Irwan dan Kapolsek Sukaramai AKP Sukanto Berutu mengamankan lokasi kejadian serta berkoordinasi dengan BPBD setempat dan Basarnas untuk segera melakukan evakuasi para penumpang dan mobil itu.
Pebriandi Haloho mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, saat kejadian cuaca sedang hujan sehingga diduga mengakibatkan jalanan licin.
![Satu unit mobil Toyota Avanza terjun ke jurang di Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara (Sumut). [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/24/16598-mobil-masuk-jurang.jpg)
Ketika melewati jalan menikung, Pebriandi menuturkan, mobil Avanza yang sebelumnya melaju dari Aceh tujuan Jambi itu kehilangan kendali dan terguling lalu masuk ke jurang.
"Di dalam mobil ada seorang sopir dan dua penumpang, masing-masing atas nama Heri, Gigi dan Balki (nama panggilan)," ujarnya.
Sejauh ini, sambung Kapolres, proses pencarian masih berlangsung. Namun hingga kini para korban belum ditemukan.
Berkendara di daerah jurang memiliki bahaya yang signifikan karena kondisi geografis dan lingkungan yang ekstrem. Berikut adalah bahaya utama yang perlu diwaspadai.
- Jalan Sempit dan Berliku: Lebar jalan sering terbatas, dengan tikungan tajam yang mengurangi visibilitas, meningkatkan risiko tabrakan atau keluar jalur.
- Tebing dan Jurang Curam: Tidak adanya pembatas jalan atau pagar yang memadai membuat kendaraan berisiko jatuh jika kehilangan kendali.
- Longsor dan Jatuhan Batu: Curah hujan atau getaran dapat memicu longsor tanah atau batu, menghalangi jalan atau merusak kendaraan.
- Permukaan Jalan Licin: Jalan di daerah jurang sering basah akibat hujan atau kabut, menyebabkan ban kehilangan traksi.
- Kabut Tebal: Visibilitas bisa turun drastis, menyulitkan pengemudi melihat rintangan atau kendaraan lain.
- Kondisi Cuaca Ekstrem: Hujan lebat, angin kencang, atau badai meningkatkan risiko kecelakaan.
- Kelelahan Pengemudi: Jalan yang menuntut konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kelelahan, mengurangi reaksi cepat.
- Minimnya Penerangan: Di malam hari, kurangnya lampu jalan memperbesar risiko kecelakaan, terutama di tikungan.
- Hewan Liar atau Rintangan Tak Terduga: Hewan melintas atau puing di jalan bisa memaksa manuver mendadak.
- Keterbatasan Akses Bantuan: Jika terjadi kecelakaan, lokasi terpencil menyulitkan evakuasi atau bantuan medis cepat.
Mitigasi Singkat
1. Pastikan mobil dalam kondisi prima (rem, ban, wiper).
2. Berkendara dengan kecepatan rendah dan jaga jarak aman.
3. Hindari berkendara malam atau saat cuaca buruk.
4. Siapkan peralatan darurat dan alat komunikasi.
5. Pelajari Rute, cek peta atau informasi rute sebelumnya untuk tahu titik rawan (tikungan, jalan rusak).
6. Jika memungkinkan, gunakan GPS atau aplikasi navigasi yang mendukung daerah terpencil.
7. Jaga kondisi fisik, istirahat cukup sebelum berkendara untuk hindari kelelahan.
8. Berhenti secara berkala di tempat aman untuk relaksasi.
Kontributor : M. Aribowo