Ade Jona Prasetyo: Persatuan dan Kesatuan Bisa Dimulai dari Lingkungan untuk Bersihkan Narkoba
"Mudah mudahan becak ini berkah dan bisa dipergunakan dengan baik ya kek. Tetap jaga kesehatan kek," ucapnya.
Jona juga berpesan agar masyarakat senantiasa waspada terhadap aksi kriminal yang semakin ragam modusnya.
"Warga tetap waspada, karena sekarang banyak modus kejahatan. Untuk kasus kakek M Yatim, kita akan dorong kepolisian untuk menangkap pelakunya," tutupnya.
Maraknya Narkoba dan Begal di Medan
Maraknya narkoba dan begal di Medan memang butuh perhatian ekstra.
Sejak awal 2025, Polda Sumut dan Polrestabes Medan aktif memberantas narkoba dengan mengungkap ribuan kasus dan menangkap ribuan tersangka.
Hingga Juni 2025, tercatat 2.373 kasus narkoba dengan 3.051 tersangka diamankan Polda Sumut, termasuk penyitaan sabu, ekstasi, ganja, dan jenis narkotika baru yang berbahaya.
Polrestabes Medan juga rutin melakukan penggerebekan di kawasan rawan narkoba seperti Sunggal, Delitua, dan Medan Kota.
Sementara itu, kejahatan begal juga menjadi masalah yang mengancam keamanan masyarakat di Medan, meskipun data spesifik dari pencarian ini lebih dominan pada kasus narkoba.
Atas kondisi ini, masyarakat Medan merasa sangat resah dan khawatir dengan maraknya peredaran narkoba dan kejahatan begal di lingkungan mereka.
Selain itu, narkoba dianggap sebagai sumber utama berbagai masalah kriminalitas di Medan, termasuk kejahatan jalanan seperti begal.
Wali Kota Medan menyatakan bahwa narkoba sudah menjadi ancaman serius yang memicu kriminalitas dan berharap pemberantasan narkoba dilakukan tanpa pandang bulu agar masyarakat merasa aman dan korban penyalahgunaan narkoba berkurang.
Masyarakat juga meminta aparat kepolisian untuk bertindak tegas dan cepat menangkap para pelaku agar rasa aman segera kembali.
Namun, warga merasa selama ini penindakan belum cukup efektif sehingga mereka terus mendesak aparat agar lebih serius dalam memberantas jaringan narkoba.