SuaraSumut.id - Susah tidur adalah kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur. Dalam konteks bahasa Arab yang terkait dengan tidur, ada beberapa istilah yang berbeda:
- Naum (نوم) berarti tidur itu sendiri, yaitu keadaan istirahat dengan menutup mata dan kehilangan kesadaran sementara.
- Sinah (سنة) berarti rasa kantuk atau gelagat awal menuju tidur, yang muncul di kepala dan wajah sebelum benar-benar tertidur.
- Nu’as (نعاس) berarti kantuk yang lebih dalam, biasanya dirasakan di mata sebelum seseorang benar-benar tidur.
Jadi, susah tidur bisa diartikan sebagai kesulitan melewati tahap sinah dan nu’as hingga mencapai naum (tidur).
Baca Juga:
Doa Mustajab Kurban Agar Ibadah Idul Adha Berkah dan Dicintai Allah
Ini Doa-Doa Terbaik Saat Menjalankan Puasa Arafah: Menghapus Dosa & Minta Rezki
Jangan Lupa Doa Ini Saat Buka Puasa Arafah, Keutamaannya Dahsyat
Dalam ayat Kursi, Allah menegaskan bahwa Dia tidak mengalami sinah (kantuk) dan naum (tidur), menandakan kesempurnaan-Nya tanpa kelemahan seperti makhluk.
Berikut adalah beberapa bacaan doa yang bisa diamalkan saat susah tidur menurut ajaran Islam:
1. Membaca Ayat Kursi
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ
لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ
مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ
يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ
وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ
وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ
وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا
وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allāhu lā ilāha illā huw(a), al-ḥayyul-qayyūm(u),
lā ta'khużuhū sinatuw wa lā naum(un),
lahū mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ(i),
man żal-lażī yasyfa'u 'indahū illā bi'iżnih(ī),
ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum,
wa lā yuḥīṭūna bisyai'im min 'ilmihī illā bimā syā'(a),
wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ(a),
wa lā ya'ūduhū ḥifẓuhumā,
wa huwal-'aliyyul-'aẓīm(u).
Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar". (QS. Al-Baqarah: 255)