Pemprov Sumut Gelontorkan 15.700 Ton Beras Murah, Ini Targetnya

Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, memastikan akan menyalurkan beras murah sebanyak 15.700 ton lewat operasi pasar guna menekan kenaikan harga di pasaran.

Riki Chandra
Jum'at, 22 Agustus 2025 | 16:59 WIB
Pemprov Sumut Gelontorkan 15.700 Ton Beras Murah, Ini Targetnya
Ilustrasi beras di gudang Bulog. [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa]

SuaraSumut.id - Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, memastikan akan menyalurkan beras murah sebanyak 15.700 ton lewat operasi pasar guna menekan kenaikan harga di pasaran.

Program ini bekerja sama dengan Perum Bulog sebagai bentuk intervensi harga bahan pokok yang belakangan dikeluhkan masyarakat.

"Jadi gambaran umumnya saya sampaikan ada 15.700 ton beras yang akan dibagikan untuk intervensi pasar dari Bulog. Bisa dijual dengan harga maksimal Rp 13.100 per kilogram," ujar Bobby, dikutip dari Antara, Jumat (22/8/2025).

Pemprov Sumut telah melakukan komunikasi intens dengan Perum Bulog agar operasi pasar bisa segera dijalankan di seluruh kabupaten/kota. Dengan distribusi yang serentak, Bobby berharap warga Sumut tidak lagi terbebani oleh mahalnya harga beras di pasaran.

Kementerian Dalam Negeri sebelumnya mencatat, terdapat 14 provinsi yang berkontribusi terhadap kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH). Dari jumlah tersebut, Sumatera Utara menjadi penyumbang terbesar dengan andil 3,58 persen.

"Kita sudah ada MoU (nota kesepahaman) dengan Bulog untuk operasi pasar ini," tambah Bobby.

Bobby meminta para kepala daerah di Sumut untuk segera menyiapkan skema pembukaan pasar murah. Menurutnya, jika setiap daerah mengambil 500 ton, maka operasi pasar dapat dilakukan serentak di seluruh wilayah.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut, Budi Cahyanto, menegaskan bahwa dukungan pemerintah daerah sangat penting dalam mempercepat penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke masyarakat.

"Secara otomatis juga akan mampu membuat harga beras lebih stabil," katanya.

Budi menjelaskan, distribusi beras SPHP akan dilakukan melalui berbagai saluran, seperti pengecer di pasar rakyat, koperasi desa/kelurahan, gerai pangan binaan pemerintah daerah, hingga BUMN yang bergerak di bidang pangan. Dengan skema ini, target penyaluran 600 ton per hari diyakini bisa dipercepat agar segera menjangkau masyarakat.

Saat ini, harga beras memang menjadi perhatian nasional. Data Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 20 Agustus 2025 menunjukkan harga beras medium di tingkat pedagang eceran rata-rata Rp13.400 per kilogram, naik sekitar 2,5 persen dibanding bulan lalu. Upaya intervensi seperti yang dilakukan Pemprov Sumut diharapkan dapat menekan laju kenaikan harga tersebut dan menjaga daya beli masyarakat. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini