SuaraSumut.id - Alat penakar hujan otomatis atau Automatic Rain Gauge (ARG) kini resmi terpasang di area perusahaan PT Solusi Bangun Andalas di Aceh Besar.
Pemasangan ini dilakukan oleh BMKG Stasiun Klimatologi Aceh sebagai upaya mendukung mitigasi bencana hidrometeorologi sekaligus meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap cuaca ekstrem.
"Kami menyampaikan apresiasi atas kolaborasi tersebut. Pemasangan ARG ini menjadi wujud nyata bahwa dunia industri dapat berperan aktif dalam membangun lingkungan yang lebih aman, tanggap bencana, serta mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals)," kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Aceh, Muhajir, Jumat (22/8/2025).
Pemasangan ARG merupakan kerja sama strategis dengan PT Solusi Bangun Andalas, terutama untuk memantau curah hujan di Kecamatan Lhoknga dan Kecamatan Leupung, serta area yang lebih luas di Kabupaten Aceh Besar.
Data yang diperoleh dari ARG secara rutin dilaporkan kepada BMKG, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan publik dan perencanaan mitigasi bencana.
General Manager PT Solusi Bangun Andalas, R. Adi Santosa, menjelaskan bahwa pemasangan ARG ini untuk mendukung upaya perusahaan dalam mitigasi bencana hidrometeorologi di kawasan sekitar pabrik, khususnya Kecamatan Lhoknga dan Kecamatan Leupung, serta area yang lebih luas di Kabupaten Aceh Besar.
ARG yang dipasang merupakan alat ketiga di Kabupaten Aceh Besar dan terhubung langsung dengan Automatic Weather Station (AWS) Center BMKG, sehingga data curah hujan dapat dipantau secara real-time dan akurat.
"Kolaborasi perusahaan dan Stasiun Klimatologi Aceh ini adalah wujud kepedulian perusahaan terhadap keselamatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar," tambahnya.
Informasi yang dihasilkan ARG akan membantu BMKG memperkuat sistem peringatan dini terhadap potensi banjir bandang, longsor, dan bencana terkait cuaca ekstrem lainnya.
Pemerintah daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dapat memanfaatkan data ini untuk mengambil keputusan cepat dan tepat dalam melindungi warga di wilayah rawan bencana.
Selain itu, masyarakat seperti petani dan nelayan dapat memanfaatkan informasi cuaca dari ARG untuk merencanakan aktivitas mereka lebih aman dan efisien. Data ini juga mendukung program desa tangguh bencana, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan menghadapi perubahan iklim dan cuaca ekstrem. (Antara)