Mengenal Rumah Bolon Purba, Warisan Budaya Batak Simalungun yang Sarat Filosofi

Rumah ini berbentuk panggung memanjang dengan ukuran sekitar panjang 29,44 meter, lebar 7 meter, dan tinggi 5 meter.

Suhardiman
Minggu, 21 September 2025 | 10:15 WIB
Mengenal Rumah Bolon Purba, Warisan Budaya Batak Simalungun yang Sarat Filosofi
Rumah Bolon Purba. [Pinterest.com/Suara USU]
Baca 10 detik
  • Rumah Bolon Purba berbentuk panggung memanjang dengan ukuran sekitar panjang 29,44 meter, lebar 7 meter, dan tinggi 5 meter.

  • Ornamen di Rumah Bolon Purba sarat makna filosofis.

  • Rumah Bolon Purba dulunya ditempati oleh 14 raja Simalungun.

SuaraSumut.id - Rumah Bolon Purba merupakan rumah adat khas Suku Batak Simalungun, Sumatera Utara (Sumut),  yang memiliki ciri arsitektur unik dan sarat makna budaya.

Rumah ini berbentuk panggung memanjang dengan ukuran sekitar panjang 29,44 meter, lebar 7 meter, dan tinggi 5 meter.

Bangunannya didominasi warna coklat muda dengan variasi putih, merah, dan hitam, serta dibangun tanpa menggunakan paku, melainkan menggunakan pasak dan tali.

Ciri khas utama Rumah Bolon Purba adalah bentuk panggung yang menjulang tinggi di atas tanah, dengan kolong setinggi sekitar 2 meter berfungsi sebagai kandang hewan peliharaan.

Atap berbentuk segitiga atau limas yang terbuat dari ijuk atau bahan alami lain, dihiasi ornamen kepala kerbau dari ijuk dan tanduk kerbau asli yang melambangkan kebesaran dan keberanian.

Kemudian tidak memiliki jendela, tetapi terdapat jeruji kayu pada dinding sebagai ventilasi dan penglihatan keluar.

Pembagian ruang terdiri dari ruang depan (lopo) yang digunakan oleh raja untuk menerima tamu, dan ruang belakang yang lebih besar untuk permaisuri dan keluarga.

Ornamen di Rumah Bolon Purba ini sarat makna filosofis, seperti ukiran binatang dan tumbuhan yang melambangkan hubungan manusia dengan alam, kekuatan, dan perlindungan dari roh jahat.

Anak tangga masuknya ganjil sejumlah, yang dipercaya membawa berkah. Tiang di dalam rumah dihiasi tanduk kerbau, yang masing-masing melambangkan seorang raja yang pernah memerintah.

Rumah Bolon Purba dulunya ditempati oleh 14 raja Simalungun. Rumah ini berlokasi di Desa Pematang Purba, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, dan merupakan bagian dari kompleks perumahan adat masyarakat Simalungun.

Keempat belas raja yang pernah menempati Rumah Bolon tersebut antara lain:

- Tuan Pangultop-ultop (1624-1648)
- Tuan Radjinman (1648-1669)
- Tuan Nanggaraja (1670-1692)
- Tuan Batiran (1692-1717)
- Tuan Bakkaradja (1718-1738)
- Tuan Baringin (1738-1769)
- Tuan Bona Batu (1769-1780)
- Tuan Radja Ulan (1781-1796)
- Tuan Atian (1800-1825)
- Tuan Horma Bulan (1826-1856)
- Tuan Raondop (1856-1886)
- Tuan Rahalim (1886-1921)
- Tuan Karel Tandjung (1921-1931)
- Tuan Mogang (1933-1947)

Rumah Bolon Purba memiliki ukuran panjang sekitar 29,44 meter, lebar 7 meter, dan tinggi 5 meter. Rumah ini dibangun tanpa menggunakan paku, melainkan dengan pasak dan tali.

Bangunan ini terdiri dari dua ruang utama: ruang depan yang digunakan raja untuk menerima tamu disebut "lopo", dan ruang belakang yang lebih besar untuk keluarga raja. Terdapat tiang-tiang yang dihiasi tanduk kerbau yang melambangkan jumlah raja yang pernah memerintah.

Rumah ini tidak hanya sebagai tempat tinggal, tetapi juga simbol kekuasaan dan kebesaran para raja Simalungun serta menjadi saksi sejarah dan budaya masyarakat Batak Simalungun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini