-
101 rumah rusak akibat cuaca ekstrem di Pematangsiantar.
-
BPBD Sumut pastikan tak ada korban jiwa, bantuan disalurkan cepat.
-
BMKG peringatkan potensi cuaca ekstrem lanjutan di Sumatera Utara.
SuaraSumut.id - Sebanyak 101 rumah rusak akibat cuaca ekstrem yang melanda Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara (Sumut).
Berdasarkan laporan Pusdalops PB Sumut, hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi Selasa (23/9/2025) memicu bencana dan merusak puluhan hunian serta fasilitas umum.
Peristiwa yang dikategorikan sebagai bencana cuaca ekstrem itu tercatat memengaruhi lima kecamatan di kota tersebut. Di Kecamatan Siantar Marimbun, kerusakan terbanyak terjadi, yaitu 60 rumah.
Disusul Siantar Selatan (31 unit), Siantar Sitalasari (6 unit), serta Siantar Barat dan Siantar Timur masing-masing 2 unit. Selain rumah, tiga fasilitas umum—sebuah kantor Balai Penyuluhan KB, satu gereja, dan pendopo balai lapangan—juga terdampak kerusakan.
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati menyebutkan bahwa hingga kini tidak ada korban luka atau meninggal dunia yang dilaporkan.
“Jumlah luka-luka dan meninggal dunia berdasarkan laporan yang diterima juga nihil,” katanya, Jumat (26/9/2025).
Sri Wahyuni mengatakan, respons cepat telah dilakukan oleh BPBD Sumut. “Pemerintah setempat melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan pemerintah desa, lalu melakukan asesmen dan menyalurkan bantuan berupa sembako serta perlengkapan lainnya kepada masyarakat yang membutuhkan,” tuturnya.
Di tengah musim peralihan ini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap ancaman cuaca ekstrem yang tiba-tiba. Pastikan sistem drainase berfungsi, pohon-pohon di sekitar rumah rutin dicek, serta pantau informasi dari BMKG dan instansi setempat secara berkala. (Antara)