- Sumatera Utara memiliki beragam rumah adat yang mencerminkan identitas budaya tiap etnis.
- Setiap rumah adat menyimpan filosofi, sejarah, serta nilai gotong royong dan kebersamaan.
- Keberadaan rumah adat menjadi bukti masyarakat Sumut menjaga warisan leluhur.
Rumah adat Melayu biasanya berwarna cerah dengan ukiran flora dan fauna. Bangunan ini mencerminkan nilai sopan santun, kelembutan, serta budaya Melayu yang kaya.
5. Rumah Adat Nias (Omo Sebua & Omo Hada)
Masyarakat Nias memiliki rumah adat bernama Omo Sebua (rumah besar kepala suku) dan Omo Hada (rumah rakyat). Rumah adat Nias berbentuk panggung tinggi dengan tiang kayu nibung besar dan atap rumbia berbentuk lonjong.
Selain kokoh menahan gempa, rumah adat Nias juga dirancang untuk bertahan dari serangan musuh di masa lampau. Tidak heran, arsitektur tradisional Nias diakui dunia karena kekuatan konstruksinya.
Rumah adat Simalungun berbentuk panggung limas dengan kolong setinggi dua meter. Fungsi kolong ini adalah perlindungan dari serangan binatang buas.
Keunikan lainnya, pintu rumah dibuat rendah agar setiap tamu yang masuk harus menunduk, simbol penghormatan kepada pemilik rumah. Ukiran pada penyangga kayu menambah nilai artistik rumah adat ini.
Setiap rumah adat Sumatera Utara bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga simbol filosofi kehidupan masyarakat.
Nilai gotong royong, kebersamaan, penghormatan, hingga hubungan manusia dengan alam tergambar jelas pada arsitektur tradisional ini. Keberadaan rumah adat ini juga menjadi bukti kuatnya masyarakat Sumut menjaga warisan leluhur.