-
3.304 jiwa terdampak banjir Deli Serdang akibat curah hujan tinggi.
-
Desa Sampali paling parah, air di Tembung masih menggenang.
-
BPBD Sumut pastikan tak ada korban jiwa maupun pengungsi.
SuaraSumut.id - Banjir Deli Serdang kembali merendam pemukiman warga di Kecamatan Percut Sei Tuan, Sumatera Utara (Sumut). Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumut, tercatat sebanyak 3.304 jiwa terdampak banjir yang terjadi pada Kamis (16/10/2025).
Menurut laporan resmi Pusdalops, banjir Deli Serdang dipicu oleh tingginya curah hujan yang tidak tertampung di sejumlah saluran drainase.
Akibatnya, air meluap dan menggenangi permukiman warga di Desa Tembung dan Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan.
“Curah hujan tinggi sejak Kamis sore membuat air dari drainase meluap ke rumah-rumah warga,” tulis laporan tersebut, Jumat (17/10/2025).
Dari total warga terdampak, Desa Sampali menjadi wilayah paling parah dengan 2.524 jiwa dari 631 kepala keluarga (KK) yang merasakan dampak banjir.
Sementara itu, Desa Tembung mencatat 780 jiwa dari 260 KK terdampak genangan air.
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, mengonfirmasi bahwa hingga saat ini tidak ada warga yang mengungsi.
“Korban luka maupun korban jiwa berdasarkan laporan juga nihil,” ujar Sri Wahyuni.
Dia menyebutkan bahwa berbagai langkah penanganan sudah dilakukan oleh tim gabungan, termasuk pemantauan wilayah terdampak, pembersihan saluran air, serta penyediaan bantuan logistik jika diperlukan.
“Kami terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan perangkat desa untuk memastikan situasi terkendali,” tambahnya.
Berdasarkan laporan terkini, banjir Deliserdang di Desa Sampali dilaporkan sudah surut sepenuhnya. Namun, di Desa Tembung, air masih menggenang dengan ketinggian antara 15 hingga 20 sentimeter.
Tim BPBD Sumut masih bersiaga di lokasi untuk mengantisipasi potensi hujan susulan yang dapat memperburuk kondisi.
Dengan kondisi cuaca yang masih berpotensi hujan, masyarakat diimbau tetap waspada dan melaporkan perkembangan situasi kepada petugas lapangan.
Pemerintah daerah juga diharapkan mempercepat perbaikan sistem drainase agar kejadian banjir Deliserdang tidak kembali terulang. (Antara)