Waspada! Ini Masalah Kulit yang Sering Muncul Saat Musim Hujan dan Banjir

Ketiga, lingkungan yang lembap dan sulit menjaga kebersihan saat banjir memperbesar risiko infeksi dan peradangan pada kulit.

Suhardiman
Senin, 03 November 2025 | 10:47 WIB
Waspada! Ini Masalah Kulit yang Sering Muncul Saat Musim Hujan dan Banjir
Ilustrasi penyakit kulit. (Photo by Valeria Smirnova/Unsplash)
Baca 10 detik
  1. Kelembapan tinggi dan air kotor saat musim hujan memicu pertumbuhan jamur dan bakteri pada kulit.
  2. Paparan air banjir yang mengandung kotoran dan bahan kimia dapat menyebabkan iritasi dan infeksi kulit.
  3. Menjaga kebersihan dan mengeringkan kulit segera setelah terkena air banjir dapat mencegah penyakit kulit.

 

SuaraSumut.id - Masalah kulit yang sering muncul saat musim hujan dan banjir meliputi beberapa kondisi akibat kelembapan tinggi dan paparan air kotor.

Penyakit kulit sering muncul saat banjir dan musim hujan karena beberapa faktor utama. Pertama, kondisi kulit yang lembap dalam waktu lama selama musim hujan dan banjir memicu pertumbuhan jamur dan bakteri penyebab infeksi.

Kedua, air banjir biasanya mengandung banyak kotoran, bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa, serta bahan kimia dan alergen yang dapat menimbulkan iritasi, dermatitis kontak, hingga infeksi kulit jika mengenai kulit yang terluka atau sensitif.

Ketiga, lingkungan yang lembap dan sulit menjaga kebersihan saat banjir memperbesar risiko infeksi dan peradangan pada kulit.

Keadaan ini meningkatkan kemungkinan munculnya infeksi jamur, dermatitis, folikulitis, kutu air, dan infeksi bakteri pada kulit.

Dengan demikian, paparan air kotor, kelembapan tinggi, dan gangguan kebersihan selama banjir dan musim hujan menjadi penyebab utama mengapa penyakit kulit mudah muncul pada kondisi tersebut.

Pencegahan utama adalah menjaga kebersihan kulit, menghindari kontak terlalu lama dengan air banjir, dan segera membersihkan luka untuk mencegah infeksi.

Berikut masalah kulit yang umum ditemukan saat musim hujan dan banjjr adalah:

- Infeksi jamur seperti tinea corporis (kurap) atau panu, terutama di area lipatan kulit seperti ketiak, selangkangan, dan bawah payudara karena kelembapan yang tinggi.

- Dermatitis kontak akibat sering terpapar air banjir yang mengandung bakteri, bahan kimia, dan alergen.

- Infeksi bakteri seperti impetigo dan folikulitis, yang bisa terjadi saat kulit terluka lalu terkena air kotor.

- Eksim atau dermatitis atopik yang bisa kambuh karena udara lembab dan dingin merusak penghalang kulit.

- Gatal-gatal atau urtikaria (biduran) akibat perubahan suhu mendadak dari panas ke dingin.

- Biang keringat dapat juga muncul akibat kelembapan tinggi.

Pencegahan penting dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit, segera mandi setelah terkena air hujan atau banjir, menjaga kulit tetap kering dan bersih, serta menghindari memakai pakaian basah terlalu lama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini