- V-Belt berfungsi menyalurkan tenaga mesin ke roda belakang pada motor matic.
- V-Belt yang aus menyebabkan tarikan motor berat, boros bensin, dan bisa putus di jalan.
- Penggantian V-Belt sebaiknya dilakukan setiap 20.000–25.000 km agar performa motor tetap optimal.
Setiap pabrikan motor biasanya punya rekomendasi jarak tempuh untuk mengganti V-Belt, umumnya di kisaran 20.000–25.000 km tergantung merek dan gaya berkendara.
Namun, buat kamu yang sering melewati jalan macet, tanjakan, atau membawa beban berat, sebaiknya ganti lebih cepat karena kondisi seperti itu mempercepat keausan.
Jangan tunggu sampai rusak dulu. Ingat, mencegah lebih murah daripada memperbaiki.
Tips Merawat V-Belt Motor Matic Agar Awet dan Tetap Halus
Biar kamu nggak sering gonta-ganti V-Belt, yuk jaga kondisinya dengan beberapa langkah mudah berikut:
1. Hindari Membawa Beban Berlebihan
Beban berat bikin V-Belt bekerja lebih keras, memperpendek umur pakainya. Jadi, kalau nggak penting-penting banget, jangan jadikan motor kamu truk kecil.
2. Gunakan Oli dan Sparepart Asli
Oli berkualitas tinggi membantu sistem CVT bekerja lebih efisien dan mencegah keausan berlebih pada V-Belt. Gunakan oli sesuai rekomendasi pabrikan dan selalu pilih sparepart asli atau setara OEM biar performa mesin tetap stabil.
3. Lakukan Servis Berkala di Bengkel Terpercaya
Servis rutin penting banget. Di bengkel profesional seperti Planet Ban, mekanik berpengalaman akan memeriksa kondisi V-Belt, roller, kampas ganda, dan seluruh sistem CVT. Dengan begitu, kamu bisa tahu sejak awal kalau ada masalah sebelum terlambat.
4. Ganti V-Belt Motor Matic Tepat Waktu
Kalau sudah waktunya ganti, jangan ditunda! Penggantian tepat waktu menjaga performa motor tetap optimal dan mencegah kerusakan berantai di sistem transmisi.
Dampak Buruk Jika Telat Ganti V-Belt Motor Matic
Banyak pengendara yang menganggap remeh komponen ini. Padahal, menunda penggantian bisa membawa dampak serius, seperti: