- Seorang mahasiswi di Aceh Tamiang diduga diperkosa sopir truk saat meminta tumpangan saat banjir melanda kawasan tersebut.
- Kabar ini viral melalui video amuk massa terhadap terduga pelaku yang terjadi di tengah situasi darurat bencana.
- Kementerian PPPA masih berhati-hati karena kendala listrik padam dan banjir menghambat verifikasi mendalam di lapangan.
"Kami baru dapat informasi awalan, belum bisa dipastikan kebenarannya," kata dia.
Listrik Padam dan Banjir Hambat Verifikasi
Upaya penelusuran kasus ini menghadapi tantangan berat akibat kondisi infrastruktur di Aceh Tamiang yang lumpuh total akibat banjir.
Arifah menjelaskan, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Langsa memiliki keterbatasan jangkauan di tengah situasi bencana ini.
Baca Juga:Pertamina Salurkan Air Bersih Siap Minum bagi Warga Aceh Tamiang
Hambatan komunikasi menjadi faktor utama lambatnya arus informasi resmi.
Banjir besar yang merendam kawasan tersebut menyebabkan pemadaman listrik secara luas dan gangguan sinyal telekomunikasi yang signifikan.
Kondisi blackout ini membuat tim verifikator kesulitan menghubungi saksi mata maupun petugas di lokasi kejadian untuk melakukan cek fakta secara real-time.
"Tetap harus diperiksa secara langsung, tapi kondisi sekarang belum memungkinkan."
Kendati demikian, pemerintah pusat terus memantau perkembangan situasi.
Baca Juga:Ratas dengan Presiden, Pertamina Laporkan Percepatan Distribusi Energi di Wilayah Bencana Sumatera
Menteri PPPA meminta masyarakat, khususnya warganet, untuk menahan diri dari spekulasi yang berlebihan sembari menunggu hasil penyelidikan resmi dari kepolisian.
Fokus utama saat ini adalah pemulihan kondisi pascabencana sembari memastikan proses hukum berjalan bagi terduga pelaku jika terbukti bersalah.
Pemerintah berharap akses menuju lokasi kejadian segera pulih seiring dengan surutnya air, sehingga tim perlindungan perempuan dan anak bisa segera memberikan pendampingan psikologis maupun hukum kepada korban jika dugaan tersebut terbukti benar.
"Harapan kami, kondisi Aceh Tamiang semakin membaik, sehingga aparat bisa mendapatkan informasi akurat."