- Sebanyak 24 masjid di Kabupaten Aceh Timur rusak berat akibat bencana banjir, data ini masih bersifat sementara.
- Kerusakan masjid yang tergolong berat tersebar di tiga kecamatan: Peunaron, Pante Bidari, dan Simpang Jernih.
- Saat ini, relawan sedang membersihkan masjid terdampak, dan pihak terkait mengharapkan dukungan pemulihan segera.
SuaraSumut.id - Sedikitinya 24 masjid di Kabupaten Aceh Timur, mengalami kerusakan berat akibat bencana banjir. Ketua BKPRMI Kabupaten Aceh Timur Muhammad Ishak, mengatakan data kerusakan masjid tersebut masih bersifat sementara.
"Ada sebanyak 24 masjid rusak akibat banjir. Ini masih data sementara karena pendataan masih berlangsung dan petugas pendata mengalami kesulitan jaringan di beberapa lokasi bencana," katanya, melansir Antara, Minggu 21 Desember 2025.
Ia mengatakan masjid-masjid yang rusak akibat banjir tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Peunaron, Pante Bidari, dan Simpang Jernih.
"Kerusakan yang terjadi tergolong berat, mulai dari bangunan utama terendam banjir, dinding dan lantai rusak, hingga fasilitas pendukung seperti mimbar, karpet, dan instalasi listrik yang tidak dapat digunakan," ujarnya.
Sedangkan masjid-masjid yang sebelumnya terendam banjir, kata dia, kini air mulai surut. Saat ini, relawan BKPRMI sedang membersihkan masjid-masjid tersebut.
"Pembersihan meliputi pengangkatan lumpur, pembersihan lantai dan dinding serta penataan kembali perlengkapan ibadah yang masih bisa digunakan," ucapnya.
Terkait masjid rusak berat, Ishak mengatakan belum dapat difungsikan untuk kegiatan ibadah, terutama shalat berjamaah dan aktivitas keagamaan lainnya.
Pihaknya berharap adanya perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah, lembaga kemanusiaan, serta para dermawan untuk membantu proses pemulihan dan perbaikan masjid-masjid terdampak banjir.
"Masjid merupakan pusat ibadah dan aktivitas sosial masyarakat. Kami berharap ada langkah cepat dan dukungan semua pihak agar masjid dapat segera diperbaiki dan kembali digunakan oleh jamaah" katanya.