Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 10 Agustus 2020 | 17:35 WIB
Penampakan awan mirip tsunami di Aceh (Instagram/portalaceh)

SuaraSumut.id - Warga Kota Meulaboh, Aceh pada Senin (10/8/2020) pagi, dikejutkan dengan kemunculan awan hitam besar berbentuk seperti gelombang tsunami.

Fenomena alam itu pun diabadikan sejumlah warga dan diunggah di media sosial.

Salah satunya pengguna Twitter @masawep.

"Mohon doanya Kota Meulaboh baik2 saja. Pemandangan awan pagi ini di atas kota Meulaboh, Aceh Barat," cuitnya.

Baca Juga: Gunung Sinabung Erupsi, Catat Rekor Kolom Abu Tertinggi Dalam Sepekan

"Fenomena alam penampakan awan badai menyerupai gelombang tsunami raksasa di Meulaboh Aceh Barat. Semoga kita semua dalam lindungan Allah Azza wa Jalla (Aamiin Allahuma Aamiin)," kata pengguna Twitter yang lain, @rchmwtiaul.

Terkait hal ini, pihak BMKG Stasiun I Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh, menjelaskan bahwa awan yang berbentuk seperti gelombang tsunami itu merupakan awan Arcus.

Bentuk dari awan Arcus memang seperti gulungan ombak. Dan bagian dari awan Cumulonimbus.

"Awan yang berbentuk seperti ombak yang menggulung namanya awan Arcus atau disebut juga awan Tsunami," jelas Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun I SIM Blang Bintang Aceh, Zakaria.

"Awan ini merupakan bagian dari awan CB (Cumulonimbus)," tambahnya dilansir dari Batamnews—jaringan Suara.com—Senin (10/8/2020).

Baca Juga: Gunung Sinabung Kembali Erupsi, TNI-Polri Lakukan Patroli

Awan raksasa itu, lanjut Zakaria, merupakan awan rendah dan biasanya berada pada satu level.

Awan ini juga dapat menimbulkan angin kencang, hujan lebat disertai kilat, petir, angin puting beliung atau hujan es.

"Awan ini biasanya terjadi di daerah yang tidak begitu luas. Sehingga tidak dapat dipantau oleh satelit," ungkapnya.

BMKG pun mengimbau masyarakat agar tak panik dengan fenomena awan Arcus atau awan Tsunami. Namun demikian warga diminta tetap waspada dan berhati-hati.

Khususnya kepada nelayan agar tidak melaut sementara waktu hingga awan Tsunami itu hilang.

"Bila terlihat awan itu agar cepat-cepat mencari perlindungan, jangan bertahan di lapangan terbuka dan bagi nelayan agar segera berlabuh ke darat," pungkasnya.

Load More