Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Jum'at, 04 September 2020 | 18:19 WIB
Sejumlah pemuda yang mengaku tergabung dalam Persatuan Pemuda Mahasiswa Minang atau PPMM mendatangi Gedung Bareskrim Polri, Jumat (4/9/2020). [Suara.com/Muhammad Yasir]]

SuaraSumut.id - Sejumlah pemuda yang mengaku tergabung dalam Persatuan Pemuda Mahasiswa Minang (PPMM) mendatangi Gedung Bareskrim Polri, Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (4/9/2020).

Mereka melaporkan Puan Maharani, Ketua Bidang Politik Keamanan DPP PDI Perjuangan (PDI-P)  karena dalam pernyataanya dinilai telah menghina masyarakat Minang.

Ketua PPMM, David mengklaim jika pihaknya melaporkan Puan Maharani tidak ada kaitannya dengan politik. David berdalih laporan tersebut dibuatnya berdasar keresahan dari masyarakat Minang.

"Tidak ada hubungan dengan politik, ini murni pesan mamak saya di kampung 'tolong bawakan suara kita bahwa di kampung sudah bergejolak'," kata David.

Baca Juga: Naik Vespa, Bobby Nasution-Aulia Rahman Daftar ke KPU Medan

Ia mengatakan, pihaknya menunggu klarifikasi langsung dari Puan atas pernyataannya yang dinilai telah menghina masyarakat Minang.

Namun, hingga 1x24 jam usai pernyataan tersebut terlontar tidak ada klarifikasi langsung yang disampaikan oleh Puan Maharani.

"Kalau saya permintaan maaf kepada media itu emang kita harapkan bangsa minang sekali lagi kita bangsa pemaaf, menjunjung tinggi persaudaraan," ujarnya.

Laporan Ditolak

Sementara itu, Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri menolak laporan tersebut.

Baca Juga: Bupati Landak Karolin ke Tjhai Chui Mie: Tetap Semangat Bu Wali

"Secara kesimpulan laporan kami tidak memenuhi unsur. Laporan tidak diterima karena tidak memenuhi unsur," katanya.

Kendati laporan ditolak polisi, kelompok tersebut mengaku tidak kecewa. Mereka berencana mengadukan Puan -- ke pimpinan PDI Perjuangan yang juga ketua DPR -- ke Mahkamah Kehormatan Dewan pada Senin atau Selasa pekan depan.

"Yang jelas kalau ditolak saya nggak baper sih, ada langkah-langkah setelah ini kita akan ke MKD," ujarnya.

Mereka datang ke Bareskrim Polri sekitar jam 14.56 WIB. Mereka mengenakan kaos warna hitam bertuliskan "Sumatera Barat PDI-P (Provinsi Daerah Istimewa Pancasila) Jangan Ragukan Sumatera Barat Dalam Menjaga Pancasila."

"Jadi kita di sini melakukan upaya-upaya hukum sebagai warga negara yang baik kita lapor ke Bareskrim," jelasnya.

Kedatangan mereka membawa sejumlah barang bukti untuk memperkuat laporan, di antaranya flashdisk berisi rekaman suara pernyataan Puan, tangkapan layar pernyataan Puan di beberapa media.

Load More