SuaraSumut.id - Penggunaan masker menjadi saat penting saat situasi pandemi ini. Para ilmuwan University of California menunjukkan bahwa masker dapat mengurangi rasa sakit atau asimtomatik, dan bisa membuat penggunanya "kebal" terhadap virus corona baru tersebut.
Penggunaan masker dapat mengurangi dosis infeksi yang mereka alami.
Menurut para ahli, masker bisa jadi secara tidak sengaja memberikan kekebalan bagi pemakainya dari virus corona dengan bertindak sebagai 'vaksin' mentah.
Jika teorinya terbukti, masker bisa menjadi bentuk inokulasi universal yang akan menghasilkan kekebalan, menurut para ahli.
Baca Juga: 4.239 Lembar Uang Palsu Ditemukan di Sumut, Ini Rinciannya
Paparan berulang terhadap Covid-19 dalam jumlah kecil, dapat melatih tubuh untuk mengenali penyakit dan melawannya, dengan efektif mengimunisasi mereka.
Namun, teori yang dirinci oleh para ilmuwan dari University of California, tidak mungkin dibuktikan tanpa keraguan karena itu, akan membutuhkan orang dengan dan tanpa masker untuk terpapar virus dalam uji klinis, pelanggaran etika.
Teori tersebut dipublikasikan di New England Journal of Medicine.
Para ahli menegaskan bahwa itu hanya teori dan memperingatkan pemakai masker untuk tidak terlena atau mencoba tertular virus dengan harapan akan membangun kekebalan.
Dr Monica Gandhi, seorang dokter penyakit menular, menulis bahwa Anda dapat terkena virus ini tetapi tidak menunjukkan gejala.
Baca Juga: Koin Dirham Umayyah dan Alquran Tertua Dipamerkan di MTQ Sumut
"Jadi jika Anda dapat meningkatkan tingkat infeksi tanpa gejala dengan masker, mungkin itu menjadi cara untuk mengubah populasi," tulisnya dilansir laman Mirror, Minggu (13/9/2020).
Dia mengatakan kepada Sunday Telegraph bahwa untuk menguji hipotesis variolation, akan membutuhkan lebih banyak penelitian yang membandingkan kekuatan dan daya tahan kekebalan sel T spesifik SARS-CoV-2, antara orang dengan infeksi asimtomatik dan mereka dengan infeksi simptomatik, serta demonstrasi perlambatan alami SARS-CoV-2 yang menyebar di daerah dengan proporsi infeksi asimtomatik yang tinggi.
“Namun, memang benar bahwa proporsi infeksi tanpa gejala yang meningkat dengan penyamaran, dapat meningkatkan proporsi populasi yang mencapai setidaknya kekebalan jangka pendek terhadap virus sementara kami menunggu vaksin,” terangnya.
Kritikus khawatir teori tersebut dapat mengakibatkan rasa puas diri atau risiko yang tidak perlu.
Saskia Popescu, seorang ahli epidemiologi penyakit menular yang berbasis di Arizona yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan kepada New York Times bahwa pihaknya tidak memiliki banyak dukungan untuk itu.
"Kami masih ingin orang mengikuti semua strategi pencegahan lainnya. Itu berarti tetap waspada tentang menghindari orang banyak, menjaga jarak secara fisik dan kebersihan tangan - perilaku yang tumpang tindih dalam efeknya, tetapi tidak dapat menggantikan satu sama lain," pungkasnya.
Sumber : https://jatim.suara.com/read/2020/09/13/104036/masker-bisa-bikin-kebal-terhadap-covid-19
Berita Terkait
-
3 Rekomendasi Masker Jelly Lokal untuk Meredakan Kulit Kemerahan
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
5 HP Redmi Sejutaan dengan Baterai Lega dan HyperOS, Murah Tapi Kencang!
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
-
Waspada, Kebiasaan Matikan Lampu Motor di Siang Hari Bisa Berujung Bui
-
Kenaikan PPN 12% Jadi Nestapa Kelas Menengah, Orang Kaya Sulit Dipajaki?
-
Pusing Dah! Isu Dipecat, Shin Tae-yong Dibebankan Menang Lawan Arab Saudi di Tengah Rekor Buruk Timnas Indonesia
Terkini
-
Gara-gara Promosikan Judi Online, Selebgram di Medan Ditangkap
-
Kesal Tak Diberi Uang Buat Naik Gunung Jadi Motif Pelaku Bunuh Wanita Pemilik Kos di Medan
-
Kepri Menarik Pendatang, Sumut Penyumbang Terbesar
-
Bobby Nasution Dicegat Warga saat Melintas di Simalungun, Ada Apa?
-
Kabur ke Taput, Pembunuh Wanita Pemilik Kos di Medan Akhirnya Diringkus