Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 19 September 2020 | 14:53 WIB
Proses evakuasi sesosok jenazah tanpa identitas dari jurang Desa Doulu, Kecamatan Berastagi, Karo (Istimewa)

SuaraSumut.id - Sesosok mayat tanpa busana dengan kondisi penuh luka dan lebam ditemukan tergeletak di jurang Jalan Lintas Medan Berastagi KM 54-55, tepatnya di Desa Doulu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Kapolsek Berastagi, Kompol L Marpaung mengatakan, mayat pria tanpa identitas yang diperkirakan berumur 35 tahun itu ditemukan terbujur kaku di tepi jurang Desa Doulu pada Jumat (18/9/2020) sekira pukul 11.30 WIB.

"Jenazah ditemukan tanpa busana dan dalam kondisi badan mengalami luka lebam, seperti korban penganiayaan," kata L Marpaung, Sabtu (19/9/2020).

Pada tubuh korban ditemukan beberapa luka lebam di bagian wajah, punggung dan kaki.

Saat diperiksa, tidak ditemukan identitas pada jenazah tersebut. Hanya ditemukan sepotong celana coklat dan handuk warna biru garis putih di lokasi.

"Jenazah ditemukan tanpa identitas. Dari lokasi penemuan ada dua barang bukti yang kita temukan yakni celana dan sebuah handuk," ujarnya.

Dijelaskan L Marpaung, mayat tersebut pertama kali diketahui oleh saksi bernama Dadang Sukoco saat sedang mencari sinyal telepon tak jauh dari lokasi jenazah ditemukan.

Dadang curiga saat melihat ada bekas rumput yang terseret dan melihat sesosok benda di bawah jurang. Kemudian Dadang memanggil Jerry turun ke pinggiran jurang untuk memastikan sosok yang mencurigakan tersebut.

"Saksi Dadang yang saat itu tengah mencari sinyal telepon curiga dengan bekas rumput yang seperti bekas seretan. Lalu dia memanggil saksi Jerry untuk melihat ke bawah, dan ternyata itu jenazah manusia," ujarnya.

Setelah mendapat laporan dari saksi, personel Polsek Berastagi berkoordinasi dengan Polres Tanah Karo dan dibantu warga mengevakuasi jenazah dari pinggir jurang.

Pada pukul 13.00 WIB, jenazah tanpa identitas tersebut kemudian dibawa untuk proses identifikasi ke Rumah Sakit Umum (RSU) Kabanjahe.

Lanjut kata Kompol L Marpaung, pihaknya saat ini tengah menyelidiki kasus tersebut dengan mengumpulkan sejumlah alat bukti.

Lokasi penemuan yang merupakan hutan, menyulitkan proses olah tempat kejadian perkara.

"Langkah selanjutnya yang dilakukan yakni mencari bukti petunjuk dari korban untuk mengidentifikasi keluarganya dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi," pungkasnya.

Kontributor : Muhlis

Load More