SuaraSumut.id - Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama Sumut meminta polisi membuktikan narasi 'ditunggangi' oleh kelompok tertentu dalam aksi demo menolak UU Cipta Kerja.
"Soal tuduhan KAMI menunggangi aksi menolak Omnibus Law, saya pikir polisi harus membuktikan seperti apa mereka menungganginya. Apakah karena ada KAMI di sana (dalam aksi), sehingga ricuh aksinya," kata Wakil Ketua GNPF Ulama Sumut, Tumpal Panggabean, Rabu (14/10/2020).
GNPF meminta polisi bisa bekerja secara profesional dalam menjalankan tugasnya.
"Sepanjang polisi dalam rangka menegakkan keadilan dan tugasnya dengan baik, tentu tidak ada yang dirugikan. Sebaliknya jika ada yang dirugikan, tentu masyarakat akan melihat bagaimana penegak hukum itu menegakkan hukum," ujarnya.
Baca Juga: KPU Medan Batasi Dana Kampanye Pilkada Jadi Rp 36,2 Miliar
Diberitakan, Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin mengatakan, demo menolak UU Cipta Kerja berujung bentrok di Sumut ditunggangi.
Hal itu disampaikan Martuani Sormin usai menggelar pertemuan dengan perwakilan buruh di rumah dinas Gubernur Sumatera Utara, Senin (12/10/2020).
"Kami sudah mengidentifikasi orang-orang yang menunggangi isu-isu ini untuk ditingkatkan dan sudah tangkap," kata Kapolda Martuani.
Martuani menegaskan, akan membuktikan adanya keterlibatan orang yang menunggangi aksi penolakan UU Cipta Kerja itu.
"Mohon waktu rekan-rekan, kami akan buktikan orang-orang itu," ungkapnya.
Ditanya soal dugaan keterlibatan KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) dalam unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja, Martuani hanya menjawab singkat.
Baca Juga: Fakta Mobil Ambulans Ditembaki Polisi, 4 Relawan Medis Terluka
"Ini sudah kita buktikan dan kelompok ini memang ada. Untuk keterangan berikutnya mohon waktu," jelasnya.
Pengesahan UU Cipta Kerja mendapat penolakan dari organisasi buruh, mahasiswa dan pelajar.
Aksi penolakan di depan gedung DPRD Sumatera Utara berujung ricuh. Beberapa anggota polisi mengalami luka-luka tidak terkecuali massa aksi.
Polisi menetapkan 27 orang tersangka karena terlibat pengrusakan fasilitas umum dan kendaraan polisi.
Sejumlah orang yang diduga terkait dengan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di beberapa daerah ditangkap.
Mereka yang ditangkap adalah Ketua KAMI Medan, Khairil Amri dan tiga orang lainnya.
Kontributor : Muhlis
Berita Terkait
-
Nyoblos Didampingi Keluarga, Edy Rahmayadi: Aku Pilih Nomor 1
-
Cegah Politik Uang, Relawan Bobby-Surya Patroli Semua TPS di Sumut
-
Misteri Kematian Rico Pasaribu Terkuak? Sidang Perdana Besok, Peran Koptu HB Jadi Sorotan
-
Daftar Lowongan Kerja Sopir Pribadi di Sumut
-
Gerindra Minta Hasto Jangan Baper Terkait Pilgubsu 2024: Bobby Nasution Solusi Pembangunan di Sumut
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
Terkini
-
110 TPS di Sumut Gelar Pemungutan Suara Susulan Akibat Banjir
-
Edy-Hasan Keok di TPS Bobby Nasution, Ini Hasilnya
-
Hasil Pilgub Sumut 2024: Edy Rahmayadi Unggul di TPS Kediamannya
-
Tim SAR Brimob Polda Sumut Evakuasi Warga Terjebak Banjir di Medan
-
5 Warga Diduga Terlibat Politik Uang di Pilkada Banda Aceh 2024 Ditangkap