Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Senin, 09 November 2020 | 08:15 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meluncurkan moda transportasi massal dengan sistem BTS di Medan, Minggu (8/11/2020). [Foto: Istimewa]

SuaraSumut.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meluncurkan moda transportasi massal dengan sistem BTS (Buy The Servis) di Medan, Minggu (8/11/2020).

Total ada 72 bus yang ikut dalam program dan beroperasi di jalur yang telah ditentukan.

Ada 5 koridor yang dibentuk Kemenhub yaitu, Terminal Pinang Baris-Lapangan Merdeka, Terminal Amplas-Lapangan Merdeka, Belawan-Lapangan Merdeka, Tuntungan-Lapangan Merdeka, dan Tembung-Lapangan Merdeka.

BTS merupakan program yang didedikasikan untuk kenyamanan dan keamanan masyarakat menggunakan transportasi umum.

Baca Juga: Debat Pilkada Medan: Bobby Singgung Masalah Banjir hingga Korupsi

Pemerintah memberikan subsidi kepada operator transportasi sehingga biayanya murah bagi masyarakat.

"Ini program subsidi bagi angkutan massal perkotaan untuk mengatasi gap antara daya beli masyarakat dengan cost yang dikeluarkan operator. Selisih itulah yang kita bayar sampai waktu tertentu," kata Budi.

Budi berharap, dengan moda transportasi aman dan nyaman ini masyarakat mulai meninggalkan kendaraan pribadinya.

"Kita harap seperti itu karena kota besar bila tidak seperti ini akan sangat macet. Selain itu, kita juga berupaya mengurangi polusi di kota-kota besar," kata Budi.

Ia menjelaskan, paling lama setiap bus akan sampai di shelter 10 menit. Ini akan lebih mudah dilacak karena program memiliki aplikasi di smartphone yang bisa diunduh pengguna yaitu Teman Bus.

Baca Juga: Sandiaga Uno Titip Program Ekonomi dan OK OCE ke Menantu Jokowi

"Program ini menggunakan bus besar dan sedang tipe low-entry. Bus memiliki ruang prioritas dan area disabilitas. Medan menjadi yang terakhir. Karena Medan yang terakhir, kami akan gratiskan bagi masyarakat sampai akhir tahun ini," pungkasnya.

Load More