Scroll untuk membaca artikel
Risna Halidi
Selasa, 01 Desember 2020 | 09:10 WIB
Ilustrasi perempuan menggunakan cotton bud. (Shutterstock)

SuaraSumut.id - Selalu tergoda untuk mengorek telinga saat terasa dengung atau gatal? Tahan! Tindakan tersebut dipercaya dapat merusak saluran dan area gendang telinga.

Alih-alih memiliki telinga yang bersih, kotoran justru berisiko makin mengendap di saluran telinga. Pertanyaannya kini, bagaimana sih cara membersihkan telinga yang baik dan benar?

Dikutip dari Alodokter, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membersihkan telinga.

Pertama, jangan coba-coba membersihkan telinga menggunakan ear candle atau lilin telinga. Alat tersebut terbukti tidak efektif dan justru berisiko menyebabkan cedera, seperti terbakar dan tersumbatnya saluran telinga.

Baca Juga: Benarkah Virus Corona Perburuk Tinnitus? Begini Kata Peneliti Inggris!

Kedua, coba gunakan obat tetes telinga yang dijual bebas di apotek atau toko obat. Obat ini dapat melunakkan gumpalan sehingga mudah dikeluarkan. Bisa juga menggunakan obat tetes telinga yang mengandung hidrogen peroksida, minyak bayi (baby oil) atau gliserin.

Ingat, dua sampai tiga hari setelah menggunakan pelunak kotoran telinga, coba untuk miringkan kepala dan teteskan air hangat ke dalam saluran telinga yang bermasalah, kemudian miringkan kepala ke sisi lain untuk mengeluarkan kotoran telinga. Keringkan air dari saluran telinga, lalu lap dengan handuk pelan-pelan.

Kamu mungkin perlu mengulang proses ini beberapa kali hingga seluruh kotoran telinga keluar. Meski demikian, jangan gunakan cara ini jika telinga dalam kondisi infeksi atau pernah menjalani operasi telinga.

Metode ini pun berisiko membuat kotoran telinga yang melunak menjadi masuk lebih dalam ke saluran telinga. Oleh karenanya, jika kotoran telinga tidak berkurang, segera periksakan telinga kamu ke dokter.

Ketiga, pergi ke dokter. Dokter dapat mengeluarkan kotoran telinga dengan alat khusus untuk mengeluarkan kotoran telinga atau memakai alat sedot (suction). Dokter mungkin akan merekomendasikan irigasi telinga, yaitu pengaliran air bertekanan untuk mengeluarkan kotoran telinga.

Baca Juga: Selain jadi Gejala Virus Corona, Tinnitus Bisa Menjadi Efek Long Covid-19!

Jika penumpukan kotoran telinga terus berulang, dokter bisa merekomendasikan cara membersihkan telinga menggunakan obat-obatan, seperti peroksida karbamida yang pemakaiannya harus sesuai anjuran dokter, karena dapat menyebabkan iritasi gendang telinga dan kulit pada saluran telinga.

Ingat untuk segera konsultasikan ke dokter spesialis THT, terutama jika kamu mengalami nyeri pada telinga, gangguan pendengaran, pusing, gatal-gatal parah pada telinga, keluar cairan atau darah dari telinga, serta keluar bau tidak sedap dari telinga, setelah membersihkan telingamu.

Load More