SuaraSumut.id - Paru-paru adalah organ yang berperan penting dalam menjalankan sistem pernapasan, namun ia juga rentan mengalami infeksi baik terhadap bakteri, virus, maupun jamur. Hal ini yang kemudian membuat banyak jenis penyakit paru-paru menyerang, termasuk Covid-19.
"Paru merupakan satu-satunya organ yang paling rentan terhadap infeksi baik virus maupun jamur," ujar Dokter Andika Chandra Putra,Ph.D, Sp.P (K) pada media briefing virtual Omron yang bertajuk Solusi Praktis dan Nyaman Atasi Masalah Pernapasan Anak dan Bayi, pada Selasa (1/12/2020).
Membahas masalah paru-paru, dokter Andika menjelaskan setidaknya ada lima penyakit paru-paru paling umum yang bisa menyerang di segala usia dan berisiko mematikan, antara lain:
1. Pneumonia
Pneumonia merupakan radang paru yang disebabkan karena bakteri, virus maupun jamur di mana umumya terjadi pada balita dan lanjut usia. Setidaknya sekitar dua balita meninggal akibat pneumonia setiap dua menit di seluruh dunia, 99 persen kematian terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
"Setiap menitnya dua anak meninggal, tapi bisa mengenai di semua usia walaupan yang paling rentan itu yang sangat muda dan sangat tua," kata dokter Andika.
Penumonia biasanya menimbulkan geja seperti batuk, kesulitan bernapas, berdebar-debar, demam, berkeringan, menggugul, nafsu makan berkurang, hingga nyeri dada.
2. Tuberkulosis
Tuberkulosis menyebabkan kematian terbanyak pada anak-anak di bawah lima tahun dan dewasa 20 hingga 35 tahun. Lebih dari 95 persen kematian ada di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Baca Juga: Terjadi Perubahan Bentuk Jari? Bisa Jadi Gejala Kanker Paru-Paru
Penyakit ini merupakan penyakit menular paru-paru yang disebabkankan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. "Di indonesia (tuberkulosis) mengenai semua usia bayi sampai 65 tahun ke atas, biasanya mulai tertular di usia produktif," ujar dokter Andika.
3. Kanker Paru-Paru
Kanker paru-paru menjadi penyebab kematian pertama akibat kanker pada pria dan ketiga pada peremuan di Indonesia. Kondisi ini disebabkan oleh tumbuhnya sel tumor di paru yang ganas menjadi kanker.
"Hampir 60 persen kanker paru sangat berkaitan dengan rokok, mulai dari perokok pasif, aktif, hingga bekas perokok," kata dokter Andika.
"Ini menjadi masalah terbesar karena di Indonesia juga belum ada regulasi jelas, di usia muda bahkan dengan mudah dapat mendapatkan rokok," imbuhnya.
4. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Kayu Besar Hancurkan Asrama, Dukungan Kementerian PU Pulihkan Senyum di Darul Mukhlisin
-
Bertaruh Rindu di Tengah Lumpur, Perjuangan Petugas yang Tak Pulang Demi Akses Warga Aceh Tamiang
-
Telkomsel dan Kementerian Komdigi Perkuat Bantuan Kemanusiaan untuk Masyarakat Aceh
-
Kementerian PU Kerja Siang-Malam Bersihkan Jalan dan Akses Warga di Aceh Tamiang Pascabencana
-
Jalan Nasional di Aceh Tamiang Akhirnya Berfungsi Lagi, Kementerian PU Optimis Kondisi Segera Pulih