Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 16 Januari 2021 | 01:35 WIB
Sekda Provinsi Sumut R Sabrina menerima audiensi DPD HNSI Sumut. [Istimewa]

SuaraSumut.id - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumut diajak bersama-sama meningkatkan kesejahteraan para nelayan. Antara lain dengan menjadi penghubung antara pemerintah dan nelayan.

"Pada pertemuan ini harus kita bahas hal-hal yang bisa menyejahterakan nelayan kita. Misalkan meningkatkan produk yang dihasilkan nelayan selain ikan segar," kata Sekretaris Daerah Provinsi Sumut R Sabrina, Jumat (15/1/2021).

Ia menyarankan agar HNSI Sumut lebih aktif melakukan pelatihan para nelayan agar ikan yang dijual sesuai dengan standar yang diberlakukan swalayan, sehingga ikan nelayan bisa dijual di swalayan dengan harga yang lebih baik.

"Setiap swalayan punya standar, nah agar barang kita bisa masuk ke sana, sama-sama lah kita buat produk kita sesuai standar, kenapa dia bisa kita tidak bisa," ujarnya.

Baca Juga: Alur Dangkal, Ratusan Kapal Nelayan Tertahan di Dermaga PPN Jeletik

Terkait masalah limbah, kata Sabrina, hal itu merupakan masalah di seluruh perairan Indonesia.

Persoalannya masih banyak masyarakat yang menganggap sungai sebagai drainase pembuangan sampah, tanpa menyadari limbah yang mereka buang ke sungai akan berakhir dan mencemari laut.

"Seharusnya air sungai bisa kita gunakan airnya untuk kita mandi atau pun minum, namun karena sudah tercemar tidak bisa kita gunakan lagi. Belum ada kesadaran, kan tidak mungkin kita awasi setiap waktu," jelasnya.

Ketua DPD HNSI Sumut Zulfahri Siagian menyampaikan berbagai persoalan yang dihadapi para nelayan. Antara lain masalah limbah yang mencemari laut dan menyebabkan tangkapan nelayan jauh berkurang. Juga sulitnya memasarkan ikan hasil tangkapan nelayan menembus pasar-pasar swalayan.

"Kita harapkan ke depan beberapa dinas terkait bisa turut serta berperan meningkatkan taraf hidup nelayan, semisal Dinas Koperasi, Dinas Pariwisata hingga Dinas Kominfo Sumut," pungkasnya.

Baca Juga: Ditangkap Polisi, Sindikat Copet di Sumut Pakai Sabu Sebelum Beraksi

Load More