Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Selasa, 09 Februari 2021 | 22:47 WIB
Perajin tahu di Medan mogok produksi karena harga kacang kedelai naik [Ist]

SuaraSumut.id - Perajin tahu di Medan protes dan melakukan mogok produksi karena kenaikan harga kacang kedelai. Para perajin tahu di Kelurahan Mabar Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, melakukan mogok sejak Senin (8/2/2021).

Perajin tahu Sumedang, Suyanto mengaku, saat ini harga kacang kedelai menyentuh harga Rp 10 ribu per kilogram.

"Saat ini harganya (kacang kedelai) mencapai Rp10 ribu. Dalam sebulan bisa naik 7 kali," kata Suyanto, Selasa (9/2/2021).

Menurut Suyanto, sementara untuk harga tahu hasil produksi mereka hanya naik satu kali sejak tiga bulan terakhir.

Baca Juga: Anak Rantau Pamit, Video Ibu Menangis saat Ditinggal Bikin Ikut Mewek

Melonjaknya harga kacang kedelai, para perajin tahu tidak dapat menaikkan harga karena takut kehilangan pelanggan. Mereka harus menombok biaya produksi dan gaji karyawan setiap bulannya.

"Kalau kami naikkan lagi (harga), pasti gak laku di pajak (pasar). Karena pelanggan dan yang beli rakyat kecil semua," ujarnya.

Ia bersama perajin lain akan menunggu respon dari pemerintah dalam waktu satu minggu. Mereka akan kembali memproduksi tahu dengan memanfaatkan bahan baku yang ada pada pekan berikutnya.

"Jika tidak ada respon, kita akan kembali memproduksi dengan cara mengurangi ukuran tahu," ungkapnya.

Untuk ketersediaan dan kuota kedelai dari distributor justru tidak ada kelangkaan. Perajin tetap mendapat bahan baku dengan mudah namun dengan harga yang terus naik. Suyanto yang memiliki tujuh orang karyawan, dalam sehari dapat memproduksi sekitar 250 hingga 300 kilogram atau enam goni tahu sumedang.

Baca Juga: Viral! Sejumlah Pemotor Wanita Pamer Freestyle, Publik: Entar Jatuh Nangis!

Hal senada juga dikatakan Iwan. Ia mengaku kenaikan harga kedelai terjadi dalam waktu yang begitu cepat. Sehingga mereka kewalahan mengatur dan meminimalisir biaya produksi.

"Dalam satu goni kedelai itu isi 50 kilogram harganya Rp 450 ribu. Keesokan harinya naik Rp 460 ribu, dan esoknya kembali lagi naik," ujar Iwan.

Dalam sehari, pabrik milik Iwan mampu memproduksi 150 sampai 350 kilogram tahu. Namun, dirinya harus rela kehilangan omzet penjualan 700 kilogram tahu selam dua hari mogok.

Ke depan jika harga bahan baku tak kunjung terkendali, ia akan memproduksi tahu dengan menyesuaikan berdasarkan biaya operasional.

Kontributor : Muhlis

Load More