SuaraSumut.id - Perajin tahu di Medan protes dan melakukan mogok produksi karena kenaikan harga kacang kedelai. Para perajin tahu di Kelurahan Mabar Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, melakukan mogok sejak Senin (8/2/2021).
Perajin tahu Sumedang, Suyanto mengaku, saat ini harga kacang kedelai menyentuh harga Rp 10 ribu per kilogram.
"Saat ini harganya (kacang kedelai) mencapai Rp10 ribu. Dalam sebulan bisa naik 7 kali," kata Suyanto, Selasa (9/2/2021).
Menurut Suyanto, sementara untuk harga tahu hasil produksi mereka hanya naik satu kali sejak tiga bulan terakhir.
Melonjaknya harga kacang kedelai, para perajin tahu tidak dapat menaikkan harga karena takut kehilangan pelanggan. Mereka harus menombok biaya produksi dan gaji karyawan setiap bulannya.
"Kalau kami naikkan lagi (harga), pasti gak laku di pajak (pasar). Karena pelanggan dan yang beli rakyat kecil semua," ujarnya.
Ia bersama perajin lain akan menunggu respon dari pemerintah dalam waktu satu minggu. Mereka akan kembali memproduksi tahu dengan memanfaatkan bahan baku yang ada pada pekan berikutnya.
"Jika tidak ada respon, kita akan kembali memproduksi dengan cara mengurangi ukuran tahu," ungkapnya.
Untuk ketersediaan dan kuota kedelai dari distributor justru tidak ada kelangkaan. Perajin tetap mendapat bahan baku dengan mudah namun dengan harga yang terus naik. Suyanto yang memiliki tujuh orang karyawan, dalam sehari dapat memproduksi sekitar 250 hingga 300 kilogram atau enam goni tahu sumedang.
Baca Juga: Anak Rantau Pamit, Video Ibu Menangis saat Ditinggal Bikin Ikut Mewek
Hal senada juga dikatakan Iwan. Ia mengaku kenaikan harga kedelai terjadi dalam waktu yang begitu cepat. Sehingga mereka kewalahan mengatur dan meminimalisir biaya produksi.
"Dalam satu goni kedelai itu isi 50 kilogram harganya Rp 450 ribu. Keesokan harinya naik Rp 460 ribu, dan esoknya kembali lagi naik," ujar Iwan.
Dalam sehari, pabrik milik Iwan mampu memproduksi 150 sampai 350 kilogram tahu. Namun, dirinya harus rela kehilangan omzet penjualan 700 kilogram tahu selam dua hari mogok.
Ke depan jika harga bahan baku tak kunjung terkendali, ia akan memproduksi tahu dengan menyesuaikan berdasarkan biaya operasional.
Kontributor : Muhlis
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Dirut Pertamina Kawal Pengiriman BBM ke Bener Meriah Lewat Jalur Udara
-
BAF Berbagi 'Bingkisan Akhir Tahun' kepada 1.000 Anak Yayasan-Panti Asuhan
-
Gerindra Sumut Kirim 40 Ton Bantuan ke Aceh Taming, dari Sembako hingga Obat-obatan
-
5 Sepatu Lari Rp 500 Ribuan Nyaman dan Stylish
-
4 Sabun Cuci Muka Pencerah Wajah Terbaik yang Membantu Kulit Lebih Cerah Alami