SuaraSumut.id - Manajemen RSUD Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, menarik semua mobil dinas yang digunakan sejumlah dokter spesialis.
"Saya tidak tahu persis mengapa kendaraan dinas ini ditarik, karena diminta makanya saya kembalikan saja," kata Edi Hidayat, tenaga dokter spesialis di RSUD Nagan Raya, dilansir Antara, Senin (29/3/2021).
Meski sudah mengembalikan kendaraan dinas kepada pihak manajemen rumah sakit, namun Edi mengaku tidak mengetahui penyebab pasti penarikan itu. Penarikan mobil dinas oleh sejumlah dokter spesialis yang bertugas di rumah sakit tersebut.
Direktur RSUD Sultan Iskandar Muda, drg Doni Asrin menyatakan, penarikan mobil dinas sebagai upaya untuk melakukan rasionalisasi keuangan.
"Jadi, penarikan ini sebagai upaya untuk melakukan rasionalisasi keuangan, karena defisit anggaran," katanya.
Selama ini mobil dinas pelat merah yang dimiliki manajemen rumah sakit setempat berjumlah sekitar empat unit. Sedangkan mobil dinas pelat hitam yang disewa kepada pihak ketiga mencapai delapan unit.
Sementara itu, jumlah tenaga dokter spesialis yang bertugas berjumlah 13 orang. Penarikan mobil dinas tersebut sama sekali tidak ada unsur paksaan.
"Terkait mobil dinas pelat merah ini, siapa yang mau mengembalikan silahkan, tidak dikembalikan juga tidak apa-apa," katanya.
Seluruh mobil dinas pelat merah yang sudah ditarik atau dikembalikan akan ditempatkan di rumah dinas dokter yang berada di kompleks rumah sakit.
Mobil dinas yang sudah dikembalikan nantinya akan digunakan oleh dokter spesialis yang belum memiliki mobil pribadi untuk berbagai keperluan operasional tugas.
Baca Juga: Kilang Balongan Terbakar, 950 Warga Dievakuasi ke Tiga Titik Pengungsian
"Jadi tidak ada unsur paksaan, penarikan ini hanya untuk rasionalisasi keuangan manajemen rumah sakit," jelasnya.
Ketua Komite Medik RSUD Sultan Iskandar Muda Nagan Raya dr Nasrul Spesialis Obgyn, mobil dinas pelat merah masih digunakan oleh dokter spesialis, harusnya kendaraan dinas tersebut tidak ditarik.
"Harusnya kalau masih dipakai tidak perlu ditarik, dikasih saja (sebagai operasional),” katanya.
Ia juga mengakui adanya penarikan kendaraan dinas oleh manajemen rumah sakit setempat khusus kepada kendaraan dinas pelat hitam yang selama ini disewa oleh pihak rumah sakit guna diberikan sebagai operasional dokter, dan bukan untuk kendaraan pelat merah (mobil dinas).
"Jika mobil dinas pelat hitam ditarik saya setuju, karena untuk menghemat biaya operasional rumah sakit," tukasnya.
Berita Terkait
-
Jok Dicopot, Mobil Dinas Gibran Rakabuming Malah Dipakai Angkut Beras
-
Viral Anggota Ormas PP Gunakan Mobil Dinas Wali Kota Cilegon, Ini Faktanya
-
34 Mobil Dinas Pemprov Riau Disebut Masih Dikuasai Pejabat Pensiun
-
Pertama di Banten, Mobil Dinas Wali Kota Bisa Dipakai Nikahan Warga
-
Wah! Bupati dan Wabup Gresik Tolak Mobil Dinas Seharga Rp 1,4 Miliar
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Heboh Rumah Terduga Bandar Narkoba Dibakar Emak-emak di Mandailing Natal
-
Festival Semarak Pergantian Tahun 2025 di Medan Dibatalkan
-
Operasi Lilin Toba 2025 di Sumut Dimulai 20 Desember
-
Hunian Sementara untuk Korban Banjir di Aceh Mulai Dibangun
-
Para Petinggi Bank Mandiri Salurkan Bantuan bagi Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatera