Suhardiman
Kamis, 08 April 2021 | 14:11 WIB
Sekelompok massa FUI membubarkan acara Jaran Kepang di Kota Medan [Foto: Hops.id]

SuaraSumut.id - Video yang menunjukkan keributan antara sekelompok ormas FUI dengan masyarakat saat pertunjukan kuda kepang viral di media sosial.

Informasi dihimpun wartawan, yang diwarnai adu pukul ini terjadi di Jalan Merpati Kelurahan Sei Sikambing B Kecamatan Medan Sunggal, pada Jumat (2/4/2021) sore.

Salah seorang warga bernama Herman (52) mengatakan, kuda kepang itu diundang oleh warga sekitar dalam rangka menyambut bulan Ramadan. Warga juga mengadakan dapur umum untuk acara makan bersama.

"Acara kuda kepang terjadi jam 16.00 WIB, setelah setengah enam (17.30 WIB) masuk ormas," katanya, kepada wartawan SuaraSumut.id, Kamis (8/4/2021).

Kedatangan ormas FUI yang dipimpin oleh Kepala Lingkungan IX bernama Saiin untuk membubarkan pertunjukan kuda kepang, karena dianggap melanggar protokol kesehatan. Namun, yang membuat warga heran mengapa kepling datang membawa-bawa ormas.

"Di situ ada kepling IX Jalan Merpati, mengapa memakai pakaian ormas. Kalau dia pakai baju biasa, panggil masyarakat sekitar, bisa bilang tolonglah bubar masa pandemi, kalau ada apa-apa nanti aku sebagai Kepling aku yang kenak, kan enak ngomong nya," kata Herman.

Salah seorang warga menunjukan lokasi keributan kuda kepang vs FUI.[Suara.com/M.Aribowo]

Bila dibicarakan dengan baik-baik, kata Herman, maka warga akan mengerti dan terhindar dari percekcokan.

"Nanti orang kuda kepang sama masyarakat membantah atau melawan dia, lawan orang Merpati (warga) ini kan pemerintah, kan gak bisa kita lawan pemerintah," katanya.

Anak Saya Diludahi

Baca Juga: Gubernur NTT Tetapkan Tanggap Darurat Bencana

Miskomunikasi terjadi antara masyarakat dengan kepling dan rombongan ormas FUI semakin memanas.

"Pertamanya adu mulut, terus divideokan dan puncak kericuhan itu setelah dia (kepling) meludahi anak ku, di situ orang (warga sekitar) mau menghajar dia termasuk menantuku, saya larang (jangan memukul)," kata Herman.

Pasca video ini viral, pihak kepolisian melakukan penyelidikan. Putrinya bernama Widia (25) akhirnya diarahkan untuk membuat laporan oleh polisi.

"Anak saya dipanggil ke Polsek untuk buat pengaduan, awalnya saya gak mau, nantilah. Karena aparat sudah datang, semua sudah tahu, akhirnya mau gak mau (buat laporan)," katanya.

Kabar yang diterima, kata Herman, pihak dari FUI Sumut juga ada yang terluka dan telah membuat laporan.

"Harapan atas kejadian ini kami menyerahkan ini semua ke pihak kepolisian," tukasnya.

Load More