SuaraSumut.id - Serabi menjadi takjil primadona setiap berbuka puasa di Medan. Rasanya yang manis, dengan tekstur yang lembut kenyal membuatnya jadi kudapan yang digemari banyak orang.
Salah satu penjual serabi yang selalu ramai didatangi masyarakat pemburu takjil, berada di Jalan Purwo, Kecamatan Medan Timur.
"Saya sudah dua belas tahun berjualan serabi panas disini, ini serabi khas Minang buatan Medan, selama bulan puasa Ramadan bukanya sore hari saja," kata Ridho (44) penjual serabi, Sabtu (17/4/2021).
Ia tampak sibuk melayani penjual yang memesan serabi, dengan membungkus roti serabi dan kuah kental yang sudah dicampur gula merah dan santan.
Baca Juga: Suasana Ramadhan di Kota Makassar Foto Terbaik Pilihan Media Jerman
"Orang banyak membeli serabi karena rasanya manis lembut. Ini kan makanan yang gak habis dimakan waktu, lembut apalagi saat panas-panas menyantapnya," katanya.
"Kalau kuahnya ada juga pandan, kalau lagi musim durian, pakai kuah durian. Ini lagi gak musim durian," ujarnya.
Ia menjelaskan, selama bulan puasa pembuatan serabi dilakukan pada pagi hari. Bahan bakunya tepung beras, tepung terigu garam, gula, vanili, pengembang, santan dan air.
"Kalau hari biasa, langsung disini masak roti serabinya (ada tungkunya). Karena Ramadan, kita buat dulu di rumah, serabi ini buat sendiri, gak berani kita pesan sama orang, takutnya gak gula asli, ditaruhnya sari gula, itu rasanya jadi beda," ujarnya.
Ia mengutarakan selama bulan Ramadhan, per harinya sekitar seratusan bungkus serabi ludes terjual. Perbungkusnya serabi dijual Rp10 ribu dengan isian roti berjumlah 10 buah.
Baca Juga: Ronaldinho Disebut Berpeluang Masuk Surga, Pendukung HRS Ingatkan Azab
"Per-harinya sekitar 13 kilogram terjual, tiap 1 kilo sekitar 10 bungkus," kata Ridho.
Bila dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19, Ridho mengatakan bisa menjual serabi hingga 27 kg, hampir 300 bungkus per harinya.
"Terasa sekali semenjak pandemi Covid-19 ini, turun drastis hingga 70 persen, dulu mau 27 kg terjual, saat bulan puasa," katanya.
Aldi (29) salah seorang pembeli mengataka, kuliner serabi nantinya akan disantap untuk berbuka puasa.
"Dari dulu sudah biasa beli disini, saya beli Rp30 ribu, sudah bisa berbagi dengan tetangga saya, karena lumayan banyak serabinya. Rasanya pun enak, paslah disantap saat buka nanti," tukasnya.
Kontributor : M. Aribowo
Berita Terkait
-
Misteri Kematian Rico Pasaribu Terkuak? Sidang Perdana Besok, Peran Koptu HB Jadi Sorotan
-
Berapa Tinggi Ole Romeny? Makin Santer Bergabung Timnas Indonesia Usai Terlihat di SUGBK
-
Surga Satwa Berubah Jadi Medan Perang: Perang Israel-Hizbullah Ancam Migrasi Burung
-
Lowongan Kerja Host Live Olshop di Medan
-
Siapa Ryan van de Pavert? Pemain Keturunan Medan-Surabaya, Main di Ajax Amsterdam Bareng Anak Rafael van der Vaart
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Polisi Dilarang Bawa Senjata Api Saat Jaga TPS Pilkada Sumut 2024
-
Ibu di Medan Polisikan Anak Kandung karena Sering Diancam Parang, Pelaku Ditangkap
-
Tim Edy-Hasan Datangi Majelis Wali Amanat USU, Desak Periksa Rektor Muryanto Diduga Cawe-cawe
-
Manfaat Laptop AI Tipis ASUS Zenbook S 14 OLED
-
Longsor Tutupi Badan Jalan Penghubung Desa di Karo, Lalu Lintas Sempat Terhenti